Ciri-Ciri Periode Dewasa Dan Kondisi Yang Menghipnotis Konsep Diri Remaja

Ciri-ciri Masa Remaja dan Kondisi yang Mempengaruhi Konsep Diri Remaja - Sebelumnya kita membahas masih seputar teori-teori dari konsep diri. Pada artikel ini kita akan menghubungkannya dengan masa remaja. Seperti apa konsep diri remaja ketika ini dan pembahasannya tidak hanya mengenai itu, tapi juga remaj itu sendiri menyerupai ciri-ciri masa remaja.
ciri Masa Remaja dan Kondisi yang Mempengaruhi Konsep Diri Remaja Ciri-ciri Masa Remaja dan Kondisi yang Mempengaruhi Konsep Diri Remaja
Masa Remaja dan Konsep Diri
Baca juga: Teori Konsep Diri Menurut Carl Rogers

Ciri-ciri Masa Remaja

Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode-periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut akan diterangkan secara singkat dibawah ini :

Masa Remaja Sebagai Periode yang Penting

Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh bencana sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Tidak sanggup disangkal selama kehidupan janin dan tahun pertama atau kedua setelah kelahiran, perkembangan berlangsung semakin cepat, dan lingkungan yang baik semakin menentukan, tetapi yang bersangkutan sendiri bukanlah remaja yang memperhatikan perkembangan atau kurangnya perkembangan dengan kagum, bahagia atau takut.

Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan

Dalam setiap periode peralihan, status individu tidaklah terang dan terdapat keraguan terhadap kiprah yang dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Kalau remaja berprilaku menyerupai belum dewasa ia akan diajadi untuk “bertindak sesuai umurnya”. Status remaja yang tidak terang ini juga menguntungkan sebab status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan memilih rujukan perilaku, nilai dan sifat yang penting yang sesuai bagi dirinya.

Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan

Sikap perubahan dalam sikap dan sikap selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan sikap dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun maka perubahan sikap dan sikap menurun juga.

Masa Remaja Sebagai Usia Bermasalah

Masalah pada usia remaja sulit diatasi dengan dua alasan yaitu, pertama sepanjang masa kanak-kanak, problem diselesaikan oleh orang renta dan guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua sebab para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak santunan orang lain.

Masa Remaja Sebagai Masa Mencari Identitas Diri

Identitas yang dicari remaja berupa perjuangan untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat. Apabila ia seorang anak atau orang dewasa? Apakah nantinya ia sanggup menjadi seorang suami atau ayah?...apakah ia bisa percaya diri sekalipun latar belakang ras atau agama menciptakan beberapa orang merendahkannya? Secara keseluruhan, apakah ia akan berhasil atau gagal?

Masa Remaja Sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan

Anggapan stereotip budaya bahwa remaja ialah belum dewasa yang tidak rapih, yang tidak sanggup mengemban amanah dan cenderung merusak dan berprilaku merusak, menimbulkan orang bakir balig cukup akal sayang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap sikap remaja yang normal.

Masa Remaja Sebagai Masa yang tidak Realistik

Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dahulu dalam hal harapan yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya, menimbulkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja.

Masa Remaja Sebagai Ambang Masa Dewasa

Remaja mulai memusatkan diri pada sikap yang berafiliasi dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras, memakai obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks. Mereka menganggap bahwa sikap ini akan memperlihatkan gambaran yang mereka inginkan.

Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Konsep Diri Remaja

Banyak kondisi dalam kehidupan remaja yang turut membentuk rujukan kepribadian melalui pengaruhnya pada konsep diri.

1. Usia Kematangan

Remaja yang matang lebih awal, yang diperlakukan menyerupai orang yang hampir dewasa, menyebarkan konsep diri yang menyenangkan sehingga sanggup beradaptasi dengan baik. Remaja yang matang terlambat, yang diperlakukan menyerupai anak-anak, merasa salah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berperilaku kurang sanggup menyesuaikan diri.

2. Penampilan Diri

Penampilan diri yang berbeda menciptakan remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan yang ada menambah daya tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan yang menjadikan perasaan rendah diri. Sebaliknya, daya tarik fisik menimbulkan evaluasi yang menyenangkan perihal ciri kepribadian dan menambah dukungan sosial.

3. Kepatutan Seks

Kepatutan seks dalam penampilan diri, minat, dan sikap membantu remaja mencapai konsep diri yang baik. Ketidakpatutan seks menciptakan remaja sadar diri dan hal ini memberi akhir jelek pada perilakunya.

4. Nama dan Julukan

Remaja peka dan merasa aib jikalau teman-teman sekelompok menilai namanya jelek atau jikalau mereka memberi nama julukan yang bernada cemoohan.

5. Hubungan Keluarga

Seorang remaja yang memiliki hubungan akrab dengan seorang anggota keluarga akan mengidentifikasikan diri dengan orang ini dan ingin menyebarkan rujukan kepribadian yang sama. Bila tokoh ini sesame jenis, remaja akan tertolong untuk menyebarkan konsep diri yang layak untuk jenis seksnya.

6. Teman-teman Sebaya

Teman sebaya mempengaruhi rujukan kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan perihal konsep teman-teman perihal dirinya dan kedua, ia berada dalam tekanan untuk menyebarkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok.

7. Kreatifitas

Remaja yang semasa kanak-kanak didorong biar kreatif dalam bermain dan dalam kiprah akademis, menyebarkan perasaan individualitas dan identitas yang memberi dampak yang baik pada konsep dirinya. Sebaliknya, remaja yang semenjak awal masa kanak-kanaknya didorong untuk mengikuti rujukan yang sudah diakui akan kurang memiliki perasaan identitas dan individualitas.

8. Cita-cita

Bila remaja memiliki harapan yang tidak realistik, ia akan mengalami kegagalan. Hal ini akan menimbulkan perasaan tidak bisa dan reaksi bertahan dimana ia menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Remaja yang realistik perihal kemampuannya lebih banyak mengalami keberhasilan daripada kegagalan. Ini akan menimbulkan kepercayaan diri yang lebih besar yang memperlihatkan konsep diri yang lebih baik.

Sekian artikel tentang Ciri-ciri Masa Remaja dan Kondisi yang Mempengaruhi Konsep Diri Remaja. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ciri-Ciri Periode Dewasa Dan Kondisi Yang Menghipnotis Konsep Diri Remaja"

Post a Comment