Melalui makalah neurosains kognitif yang dibahas psikologi ini diperlukan sanggup memahami mengenai neurosains kognitif, metode yang dipakai untuk mempelajari otak manusia, alat-alat yang sanggup dipakai untuk mempelajari otak dan mengetahui kerusakan pada otak manusia, mengetahui aneka macam gangguan yang terjadi pada otak, serta sanggup menghubungkan hal-hal yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Neurosains Kognitif
image source: innovation(dot)saintleo(dot)edu |
Baca juga: Pengertian Psikologi KomunikasiNeurosain kognitif ialah bidang studi yang menghubungkan otak dan aspek-aspek lain sistem saraf, khususnya otak, dengan pemrosesan kognitif, dan karenanya dengan perilaku. Otak merupakan organ dalam badan kita yang mengontrol pribadi pikiran, emosi, dan motivasi kita. Otak bersifat direktif sekaligus reaktif terhadap organ-organ badan yang lain.
Lokalisasi fungsi mengacu kepada wilayah-wilayah spesifik otak yang mengontrol kemampuan-kemampuan atau perilaku-perilaku spesifik. Sistem saraf merupakan dasar bagi kemampuan insan untuk memahami, beradaptasi, dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Melalui sistem ini, insan menerima, memproses dan merespon informasi dari lingkungan. Metode dalam mempelajari otak manusia:
- Studi-studi postmortem (dilakukan sehabis meninggal)
- Teknik-teknik in vivo (dilakukan dikala insan ataupun binatang masih hidup)
Yang kemudian menjadi ekspresi dominan ialah memfokuskan pada teknik-teknik yang sanggup menyediakan informasi wacana pemfungsian mental insan ketika otak bekerja.
Studi-studi Post Mortem
- Peneliti mempelajari dengan hati-hati sikap insan yang memperlihatkan gejala kerusakan otak ketika mereka masih hidup
- Mereka mendokumentasika sikap pasien sedetail mungkin dalam studi kasus sebelum pasien meninggal
- Setelah pasien meninggal peneliti menguji otak pasien untuk mencari lokasi terjadinya lesi (area-area jaringan badan yang mengalami kerusakan menyerupai alasannya luka benturan atau penyakit).
- Peneliti kemudian mengambil kesimpulan dan melacak kaitan antara tipe sikap yang diamati dengan anomaly yang terdapat di lokasi tertentu pada otak.
Contoh: pasien Paul Broca (1824-1880) yang diberi nama Tan (dinamai demikian alasannya hanya suku kata itu yang keluar bila ia berkata-kata). Tan mengalami gangguan berat dalam kemampuan bicaranya. Masalah ini berkaitan dengan lesi di area lobus bab depan yang kini dinamakan area Broca.
Studi-studi Terhadap Hewan
- Studi in vivo pada awalnya kebanyakan dilakukan pada hewan
- Elektroda mikro dimasukkan ke dalam otak binatang (biasanya monyet atau kucing)
- Dari sini didapati rekaman sel tunggal wacana acara sebuah neuron di otak.
- Dengan cara ini ilmuan sanggup mengukur imbas dari jenis-jenis stimuli tertentu .
- Termasuk dalam jenis penelitian terhadap binatang ialah dengan melaksanakan pelesian selektif (penghilangan atau perusakan bab otak tertentu lewat pembedahan) untuk mengamati cacat fungsional yang diakibatkannya.
Teknik ini dirasa mempunyai banyak kekurangan dan tidak efektif.
Rekaman-rekaman Listrik
Elektroencephalogram (EEG) ialah rekaman-rekaman wacana frekuensi dan intensitas listrik otak yang hidup, biasanya direkam di sebuah periode yang relatif lama. melalui EEG dimungkinkan untuk mempelajari acara gelombang otak yang menindikasikan perubahan konsisi-kondisi mental menyerupai tidur lelap atau bermimpi.- Elektroda dipasangkan di beberapa titik kulit kepala
- Aktivitas listrik di otak kemudian direkam
Contohnya rekaman-rekaman EEG yang diambil selama tidur menyingkapkan pola-pola perubahan acara listrik yang melibatkan seluruh bab otak. Pola-pola yang muncul ketika sesorang bermimpi sangat berbeda ketika ia tertidur lelap.
Gambar EEG |
Teknik-teknik Pencitraan Statis
Teknik-teknik ini meliputi angiogram, pemindaian tomografi aksial dengan memakai komputer (CAT, computerized axial tomography) dan pemindaian dengan pencitraan resonansi magnetis (MRI)Teknik yang berbasis sinar X (CAT) memungkinkan pengamatan yag lebih mendetail wacana kecacatan otak skala besar menyerupai kerusakan yang diakibatkan benturan atau tumor, namun terbatas dalam resolusi sehingga tidak bisa menyediakan banyak informasi ttg lesi-lesi dan penyimpangan yang lebih kecil.
Pemindaian MRI memperlihatkan gambar dengan resolusi tinggi wacana struktur otak hidup dengan mengomputasi dan menganalisi perubahan-perubahan magnetis didalam energi dari orbit-orbit partikel didalam molekul-molekul tubuh. Namun MRI relatif mahal dan tidak menyediakan banyak informasi mengenai proses-proses fisiologis.
Gambar MRI |
Pencitraan Metabolis
- Teknik ini mengandalkan perubahan-perubahan yang berlangsung di dalam otak sebagai hasil dari peningkatan konsumsi glukosa dan oksigen di area-area aktif tak
- Ide dasarnya ialah area-area aktif didalam otak mengonsumsi lebih banyak glukosa dan oksigen ketimbang area-area yang tidak aktif.
- Pemindaian PET mengukur peningkatan di dalam konsumsi glukosa di area-area aktif otak selama menjalankan pemrosesan informasi tertentu
Hasil gambar PET |
Pencitraan melalui resonansi magnetis secara fungsional (fMRI) ialah teknik penggambaran neuron yang memakai medan-medan magnetis untuk mengonstruksikan gambar detil tiga dimensi wacana acara di bermacam-macam bab otak di satu moment tertentu. Teknik ini disusun menurut MRI , namun ia memakai peningkatan di dalam pengonsumsian oksigen untuk mengonstruksikan gambaran-gambaran acara otak.
Gambar Alat fMRI |
Hasil Gambar fMRI |
Hasil Gambar fMRI |
Sekian artikel wacana Neurosains Kognitif: Pengertian, Studi-studi, dan Teknik atau Metode. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Sternberg, R.J. 2008. Psikolo
- gi Kognitif edisi keempat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
- Solso, Robert.L., Otto H.Maclin, M. Kimberly Maclin. 2007. Psikologi Kognitif (edisi kedelapan). Jakarta :Erlangga
0 Response to "Neurosains Kognitif: Pengertian, Studi-Studi, Dan Teknik Atau Metode"
Post a Comment