Hukum Pygmalion (Hukum Berpikir Positif)

Sebenarnya bukan hal gres mengenai aturan ini, tapi saya sengaja posting lagi alasannya ialah ternyata cukup bagus buat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Intinya ialah pikiran positif untuk memandang segala sesuatu kejadian dari sudut pandang yang baik. Minimal sanggup meredam parasangka buruk untuk menata hati dan jiwa ini menjadi lebih bersih. Apalgi menjelang Ramadhan ini sudah tentu pikiran jiwa dan hati kita harus dijaga dari hal-hal yang sanggup merusak ibadah kita dan buat yang sudah tahu, sekedar mengingatkan saja.

Pygmalion ialah seorang perjaka yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya gesekan tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu mengakibatkan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

• Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel, tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

• Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

* Ketika belum dewasa mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurang menerima pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah contoh pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk perihal orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal
baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung perempuan dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran insan sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak menyerupai insan betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai insan betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para ilahi yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai perilaku Pygmalion, kemudian mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi insan betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon ialah perempuan tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang sampai sekarang untuk menunjukan pengaruh contoh berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif perihal suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, kesudahannya ia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya sanggup merupakan separuh keberhasilan.

Dampak contoh berpikir positif itu disebut pengaruh Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali memiliki pengaruh fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka kesudahannya ia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita meragukan dan menganggap anak kita tidak jujur,akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah frustasi dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion ialah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik perihal suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif menyerupai itu. Kita tidak akan berprasangka buruk perihal orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang buruk perihal orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat perihal orang lain.

Kalau kita berpikir buruk perihal orang lain, selalu ada saja materi untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang mitra memberi hadiah kepada kita, terang itu ialah perbuatan baik. Tetapi jikalau kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari contoh pikir menyerupai itu ialah diri kita sendiri.Kita menjadi gampang curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna beling mata yang kita pakai.

* Kalau kita menggunakan beling mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita menggunakan beling mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan mengakibatkan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam.Tetapi beling mata yang tenang akan mengakibatkan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik perihal diri sendiri. Berpikir baik perihal orang lain. Berpikir baik perihal keadaan. Berpikir baik perihal Tuhan.

Dampak berpikir baik menyerupai itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi sanggup dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only............how nice!!!!


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum Pygmalion (Hukum Berpikir Positif)"

Post a Comment