Kisah Ponari Sang Dukun Cilik Dari Jombang Dan Kaitannya Dengan Pengaruh Sugesti

 Fenomena Ponari sang dukun cilik dari Jombang terus bergulir KISAH PONARI  SANG DUKUN CILIK DARI JOMBANG DAN KAITANNYA DENGAN EFEK SUGESTI


Fenomena Ponari sang dukun cilik dari Jombang terus bergulir. Ponari yang lugu sebagai anak kampung biasa sekarang berubah kolam selebritis, penuh popularitas di tunggu banyak orang dan wartawan yang membutuhkan berita. Pendapatannya pun meningkat dari mengobati ribuan pasien yang berobat padanya. Menurut informasi yang beredar Ponari sanggup mendapatkan uang Jutaan rupiah setiap harinya. Cerita berawal dari seorang anak kelas 3 SD asal Jombang berjulukan Ponari yang menemukan kerikil Petir dikala dirinya bermain hujan. Suatu ketika ada tetangganya yang sakit dan meminta sumbangan Ponari. Ponari mencelupkan kerikil tersebut pada air dan meminumkannya, entah kebetulan entah bukan tetengganganya sembuh dan semenjak dikala itu menyebarlah informasi tersebut dari verbal kemulut wacana kehebatan Ponari dan kerikil petirnya. Ribuan orang berbondong-bondong tiba mengharapkan kesembuhan tuah tangan Ponari dan kerikil petirnya. Akibat membludaknya masyarakat yang tiba hingga mengakibatkan jatuh korban jiwa sebab berdesakan harus mengantri mendapatkan pecahan pengobatan yang konon tidak mematok tarif jasa pengobatannya itu.


Ya ... fenomena kerikil petir milik Ponari sangat luar biasa, walupun hal itu tidak sanggup dibuktikan secara medis tapi meski begitu tak menyurutkan niat masyarakat yang mau berobat pada Ponari. Disisi lain budaya masyarakat kita yang cenderung mau serba instan atau mungkin sebab mahalnya biaya pengobatan secara medis sehingga lebih menentukan pengobatan alternatif yang kadang jauh dari sains dan kebanyakan sulit diterima oleh logika sehat.

Himbauan Mentri Agama supaya masyarakat tidak menggantungkan kesembuhan lewat media yang tak terperinci supaya tidak terjadi penyelewengan aqidah pun tidak dihiraukan. Masyarakat masih saja mendatangi rumah Ponari untuk meminta pengobatan dari sang dukun cilik tersebut. Meskipun praktek pengobatan telah ditutup untuk sementara waktu dan masyarakat diminta pulang, tetap saja ada yang masih bertahan hingga menginap. Masyarakat juga mendatangi sekolah Ponari sebab ponari sudah mulai masuk sekolah lagi, mereka sengaja tiba sebab takut kehilangan kesempatan mendapatkan pengobatan dari ponari hingga rela mengejarnya hingga sekolah. Tak cukup hingga disitu, masyarakat pun mengambil air dari sumur dikediaman Ponari bahkan air comberan di sekitar rumah Ponari tak luput menjadi target media pengobatan.

Aneh memang, apakah sudah sedemikian rusak ahlak bangsa ini atau memang sebab himpitan ekonomi sehingga mencari pengobatan murah yang jauh dari rasionalitas hingga menghalalkan segala cara dalam mencari sebuah kesembuhan? Ini mungkin menjadi pertanyaan dan kegiatan cukup berat bagi kita yang juga pecahan bangsa ini untuk memperbaikinya dimana sebagian masyarakat kita memang kerap mempercayai hal-hal yang berbau magis.

Sebenarnya fenomena semacam Ponari ini kalau dilihat dari tinjauan ilmiah yaitu hal itu tidak lebih dari imbas sugesti saja, dalam dunia kedokteran imbas sugesti juga dikenal dengan nama imbas placebo (bahasa latin : Saya menyenangkan ) yaitu dampak yang kadang menyembuhkan dari pengobatan pasif yang tergantung pada keyakinan pasien dan kemanjuranya. Para Dokter yang memakai imbas ini biasanya memperlihatkan obat –obatan atau suntikan yang bersama-sama tidak ada relasi secara eksklusif dengan penyakit yang diderita pasien. Dokter biasanya hanya memperlihatkan vitamin saja dan kadangkala dokternya bilang ”semoga lekas sembuh”, walhasil pasien merasa sudah diobati dan merasa baik yang nantinya membawa pada kesembuhan sebenarnya.

Disinilah letak imbas itu bekerja dimana pikiran yang aktual dari pasien ditambah keyakinan yang ada pada dirinya sebab ” merasa sudah diobati”, maka gen-gen aktual dalam badan yang membantu penyembuhan suatu penyakit bereaksi sehingga mengakibatkan meningkatnya sistem pertahan dan metabolisme tubuh.

Para ilmuwan dan dokter juga telah menciptakan semacam obat plasebo yang obatnya sendiri sama sekali tidak mengandung materi obat-obatan. Obat placebo yaitu obat yang memang tidak memiliki efek atau tanggapan apapun pada badan kita menyerupai pil gula dan sejenisnya. Dokter hanya menyampaikan ke pasien bahwa obat ini yaitu obat untuk penyakit yang dideritanya dan memiliki imbas menyembuhkan penyakitnya. Lalu apa yang terjadi yaitu obat placebo mempunyao imbas yang sama dalam menyembuhkan kalau tidak lebih efeknya dibandingkan adakala dengan obat orisinil yang bersama-sama juga memiliki imbas yang sama. Disini terperinci bahwa pedoman insan memiliki peranan penting dalam kesembuhan penyakit bahkan sanggup lebih baik hasilnya bukan diakibatkan oleh media menyerupai kerikil petir milik Ponari yang kalau dikaji lebih dalam lagi tidak memiliki dasar sains sama sekali.

Dalam kasus Ponari dan kerikil petirnya, mungkin saja kesembuhan yang dirasakan para pasien yang berobat padanya yaitu dampak dari pedoman aktual dan keyakinan si pasien itu sendiri sehingga menimbulkan imbas aktual dalam tubuhnya menyerupai imbas plasebo.

Dikisahkan juga dalam film the secret oleh Lee Brower seorang guru yang menemukan sebuah kerikil dijalanan, Lee kemudian berfikir bahwa setiap kali ia memegang kerikil itu maka ia akan memikirkan sesuatu yang ia sukuri. Maka setiap hari ia membawa kerikil itu dalam saku celananya. Setiap merogoh saku ia memegang kerikil itu dan mengucapkan sukur atau memikirkan sesuatu yang ia sukuri. Suatu dikala temannya dari Afrika melihat kerikil itu terjatuh dari saku celananya kemudian menanyakan kerikil itu. Lee kemudian menjelaskan kerikil tersebut yaitu Batu penghargaan. Dua ahad kemudian Lee mendapatkan email dari temannya dari afrika tersebut yang mengabarkan bahwa anak laki-lakinya menderita penyakit langka yang mematikan yaitu semacam penyakit hati /hepatitis dan meminta tolong untuk mengirimkan tiga kerikil penghargaan, Lee bilang tentu, kerikil tersebut ia temukan dijalanan, jadi bukan hal sulit. Lee kemudian mencari kerikil di pinggir sungai dan mengirimkan pada temannya tersebut. Lima bulan kemudian ia mendapatkan email lagi dari temannya yang mengabarkan bahwa anaknya pria semakin sehat dan ia baik-baik saja berkat kerikil penghargaan. Ya itulah imbas seugesti untuk mensugesti pikiran dan keyakinan si pasien menyerupai fenomena Ponari dan kerikil petirnya.

Sebenarnya dalam masyarakat kita tersebar pengobatan alternatif yang bersama-sama tidak lebih dari imbas plasebo atau pemberian sugesti kepada pasien. Dan masyarakat kita juga kerap gampang mempercayainya walau tanpa dasar medis sekalipun bahkan lebih cenderung bersifat magis. Ini merupakn cermin dari lemahnya pengetahuan dan kerusakan mental dari masyarakat kita.

Dalam upaya berikhtiar mencari kesembuhan bagi suatu penyakit yaitu hak setiap insan bahkan kita diwajibkan tidak berputus asa dalam mencapai kesembuhan, tapi alangkah lebih bijaksana sendainya kita lebih mengedepankan sisi rasionalitas dalam suatu pengobatan dan tidak mengharapkan pada keajaiban tanpa dasar ilmiah dan yang lebih jauh lagi malah membawa kita pada kemusyrikan sebab menyandarkan kekuatan pada kekuatan selain Allah SWT.

Dari aneka macam sumber.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Ponari Sang Dukun Cilik Dari Jombang Dan Kaitannya Dengan Pengaruh Sugesti"

Post a Comment