Macam-Macam Teori Sosiologi Berdasarkan Para Hebat Beserta Contoh

Dialog ajaran dalam menyebarkan teori-teori sosiologi melahirkan tiga teori sosiologi yang hegemonik. Tiga teori tersebut mempunyai efek yang besar terhadap ajaran teori-teori sosiologi berikutnya.Teori tersebutadalah ;Struktural fungsional, konflik dan interaksionisme simbolik.

Pengertian dan Manfaat Teori sosial

Hakikat teori merupakan hubungan antara dua atau lebih, atau pengaturan fakta berdasarkan cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang sanggup diamati dan sanggup diuji secara empiris (Sukanto,2013). Teori tersebut harus dirumuskan dalam bentuk abstraksi-abstraksi yang sanggup menunjukan keseluruhan konsepsi . Dalam konteks sosial, maka teori sosial sanggup dirumuskan dalam bentuk abstraksi wacana dunia sosial. Karena itu, Neuman mendefinisikan Teori sosial sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan wacana dunia sosial.

Teori Sosial adalah “Seperangkat konsep dan preposisi yang menjelaskan fenomena sosial sehingga memilikimakna tertentu”, Teori bisa berbentukdeduktif, yaitupernyataan Umum yang dibuktikan dan Induktif, yaitu fakta-fakta yang membentuk pernyataan umum.

 Dialog ajaran dalam menyebarkan teori Macam-Macam Teori Sosiologi Menurut Para Ahli Beserta Contoh
image source: umanitoba.ca


Macam-Macam Teori Sosiologi Menurut Para Ahli Beserta Contohnya - Teori sosial sangat bermanfaat dalam memahami realitas sosial. Teori Sosialmerupakan instrumen yang sangat penting untuk membaca realitas kehidupan insan dalam interaksinya dengan sesama.Ia merupakan jendela untuk melihat realitas yang luas dan kompleks. Untuk menganalisis suatu masalah, teori sosial sanggup dipakai menjadi pisau analisis dalam memahami masalah-masalah sosial. Ketika sesorang akan melaksanakan penelitian, maka harus memakai salah satu teori sosial untuk memahami realitas yang akan di teliti. Dengan adanya teori social, seseorang sanggup menghimpun gosip yang lebih sistematik dan kemudian sanggup memanfaatkannya dalam penelitian atau studi-studi wacana masyarakat.

Tiga Teori sosiologi

Ada tiga teori sosiologi yang sangat besar lengan berkuasa dalam perkembangan ilmu sosiologi. Teori ini membentuk paradigma dalam melihat masyarakat sebagai obyek studi sosiologi. Banyak teori-teori yang berkembang belakangan sangat berkaitan dengan tiga teori ini. Studi-studi yang dilakukan oleh ilmua sosiologi belakangan banyak dipengaruhi oleh tiga teori ini.Teori itu yaitu Teori dengan paradigma Struktural Fungsional, teori dengan paradigma konflik dan teori dengan paradigma Interaksionisme Simbolik.

1. Paradigma Struktural Fungsional


Teori Struktural fungsional muncul dan berkembang lantaran dipengaruhi oleh semangat renaisance. Ia di warnai oleh munculnya revolusi pengetahuan terutama filsafat positivisme yang melahirkan ilmu alam menyerupai fisika, biologi dan kimia, sehingga argumentasi teori ini relatif mengambil wangsit dari teori organis-sistemik. Pandangan ini muncul berkat pengandaian bagian-bagian badan insan dalam suatu susunan organisme.

Dalam sejarahnya, Teori struktural fungsional ini sangat besar lengan berkuasa dalan perkembangan sosiologi terutama tahun 1960-an. Begitu berpengaruhnya, setidak-tidaknya selama dua dekade sesudah perang dunia kedua studi sosiologi sangat di dominasi oleh teori ini, sehingga perspektif ini sangat identik dengan sosiologi itu sendiri (Zainuddin Maliki, 2003). Ketika orang berbicara sosiologi, maka perkiraan orang mereka bicara wacana teori strukural fungsional ini.

Teori Struktural fungsional mempunyai beberapa perkiraan dasar dalam melihat masyarakat. Asumsi tersebut sebagai berikut;
  • Masyarakat harus dilihat sebagai suatu sistem yang kompleks, terdiri dari bagian-bagian yang saling berafiliasi dan saling tergantung, dan setiap penggalan tersebut berpengarus secara signifikan terhadap penggalan yang lain. 
  • Setiap penggalan dari masyarakat eksis lantaran penggalan tersebut mempunyai fungsi penting dalam memelihara eksistensi dan stabilitas masyarakat secara keseluruhan, lantaran itu, eksistensi satu penggalan tertentu dari masyarakat sanggup diterangkan apabila fungsinya bagi masyarakat sebagai keseluruhan sanggup di identifikasi. 
  • Semua masyarakat mempunyai prosedur untuk mengintegrasikan diri; sekalipun integrasi sosial tidak pernah tercapai secara sempurna, namun sistem sosial akan senantiasa berproses kearah itu. 
  • Perubahan dalam sistem sosial umumnya terjadi secara gradual, melalui proses penyesuaian, dan tidak terjadi secara revolusioner 
  • Faktor terpenting yang mengintegrasikan masyarakat yaitu adanya janji diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai kemasyarakatan tertentu. 
  • Masyarakat cenderung mengarah kepada suatu keadaan ekuilibrium atau homeostatis 

Dalam memahami masyarakat, teori struktural fungsional memakai taktik analisa. Menurut Parson, taktik dasarnya dalam pendekatan Struktural fungsional adalah :
  1. Mengidentifikasi persyaratan fungsional yang pokok dalam sistem yang sedang dipelajari
  2. Menganalisa struktur-struktur tertentu dengan mana persyarakatn fungsional itu terpenuhi. 

Parson memperlihatkan empat persyaratan fungsional yang dibahasakannya melalui sketsa A G I L, yaitu,Adaptation, Goal Attainment, Integrationdanlatent Pattern Maintenance(AGIL).

1. Adaptation (adaptasi)

Menunjuk pada keharusan sistem sosial untuk menghadapilingkungannya. Dengan persyaratan ini, semua sistem sosial mulai dari hubungan dua orang hingga dengan sistem sosial yang besar dan kompleks, harus bisa mengikuti keadaan dengan lingkungan yang dihadapi, baik lingkungan fisik maupun non fisik.

2. Goal Attainment (pencapaian tujuan)


Persyaratan ini sama sekali tidak sulit di mengerti. Setiap orang dalam tindakannya selalu mempunyai tujuan tertentu. Dimana tindakan itu diarahkan pada tujuannya, bukan tujuan pribadi, tetapi tujuan sistem atau tujuan bersama antara mereka yang termasuk dalam sistem interaksi itu..

3. Integration (integrasi)

menunjuk pada kebutuhan untuk menjamin ikatan emosionalmenghasilkan solidaritas dan kerelaan untuk bekerja sama. Dalam konsep ini yang penting yaitu rasa solidaritas dan kekompakan. keadaan integrasi tercapai jikalau bagian-bagian yang membentuknya sesuai dalam posisinya dalam satu keseluruhan.

4. Latent Pattern maintenance (pemeliharaan pola-pola yang laten)

Dihubungkan dengan sistem budaya lantaran menekan nilai dan norma budaya. Permasalahan fundamental yang berafiliasi dengan persyaratan ini yaitu menjawab pertanyaan berikut; Kalau sistem sosial itu menghadapi kemungkinan ancaman perpecahan lantaran anggota berjalan keluar dari rel, apa yang harus diperbuat oleh sistem itu? Jawabannya yaitu bagaimana referensi sistem itu mempertahankan diri dari kehancuran dan referensi itu tidak kelihatan (Soeprapto,2002).

2. Paradigma Konflik

Perspektif konflik lahir tanggapan terjadi krisis sosial tanggapan muncul revolusi industri di Erop[a Barat. Marx melihat masyarakat Eropa Barattengah menghadap problem kesenjangan ekonomi yang sangat tinggi. Di satu pihak terjadi kemelaratan di kalangan para pekerja, sementara para penguasa ekonomi penuh dengan keserakahan. Karena itu tidak tercipta keadilan sosial. Gambaran ini berdasarkan Marx memunculkan konflik kelas pekerja dengan pemilik modal.

Menurut Pendekatan konflik, masyarakat selalu dalam proses perubahan yang ditandai oleh kontradiksi yang terus menerus diantara unsur-unsurnya. Keteraturan yang terdapat dalam masyarakat hanyalah disebabkan lantaran adanya tekanan atau paksaan kekuasaan golongan berkuasa.

Asumsi Teori Konflik


Dalam melihat masyarakat, teori konflik ini mempunyai perkiraan dasar yang merupakan cara pandangnya terhadap masyarakat. Asumsi teori konflik itu adalah;
  • Perubahan merupakan tanda-tanda yang menempel pada setiap masyarakat.
  • Konflik yaitu tanda-tanda yang selalu menempel di dalam setiap masyarakat
  • Setiap unsur dalam masyarakat mengatakan bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan sosial
  • Setiap masyarakat terintegrasi di atas penguasaan atau dominasi yang dilakukan oleh sejumlah orang terhadap sejumlah orang lainnya.

Teori konflik juga mempunyai Proposisi Strategi konflik
  • Kehidupan sosial intinya merupakan arena konflik di antara dan di dalam kelompok-kelompok masyarakat yang bertentangan
  • Sumber-sumber daya ekonomi dan kekuasaan politik merupakan hal yang penting yang diperebutkan oleh aneka macam kelompok
  • Akibat tipikal dari konflik itu memunculkan pembagian masyarakat menjadi kelompok determinan secara ekonomi dan kelompok yang tersubordinasi 
  • Pola-pola sosial dasar suatu masyarakat sangat ditentukan oleh pengarus sosial dari kelompok yang secara ekonomi merupakan kelompok yang determinan
  • Kelompok dan konflik sosial di dalam dan di antara aneka macam masyarakat melahirkan kekuatan-kekuatan yang menggerakan perubahan sosial
  • Karena konflik merupakan ciri dasar kehidupan sosial, maka perubahan sosial menjadi hal yang umum dan sering terjadi. 

Beberapa tokoh yang populer yaitu
  1. Karl Marx
  2. Dahrendorf
  3. Lewis coser 

3. Paradigma interaksionisme Simbolik

Akar teori interaksionisme simbolik dari tiga pemikiran, yaitu;
  • Filsafat Pragmatisme (John Dewey) 
  • Behaviorisme psikologis (JB Watson) 
  • Pengaruh Sosiologi Simmelian 

Tokoh utama teori ini yaitu George Herbert Mead

Tiga premis utama dalam teori interaksionisme simbolik;
  1. Manusia bertindak berdasarkan makna-makna 
  2. Makna tersebut didapatkan dari interaksi dengan orang lain 
  3. Makna tersebut berkembang dan disempurnakan ketika interaksi tersebut berlangsung. 
  • Terbentuknya masyarakat 
  • Menurut Mead masyarakat dibuat dari individu-individu yang mempunyai diri sendiri. Bahwa tindakan insan merupakan konstruksi yang dibuat oleh individu melalui dokumentasi dan interpretasi hal-hal penting di mana ia akan bertindak. Bahwa tindakan kelompok terdiri atas perpaduan dari tindakan-tindakan individu-individu. 
  • Pandangan Interaksionisme simbolik 

Menurut Charron
  1. Individu bukanlah kepribadian yang terstruktur dan konsisten, selalu berubah dan dinamis. 
  2. Masyarakat dan kelompok tidak di konseptualisasikan sebagai sesuatu yang statis, tetapi sesuatu yang dinamis berubah secara konstan melalui interaksi 
  3. Ciri individu mempunyai pikiran sendiri dan diri sendiri. 
  4. Manusia mempunyai banyak diri sendiri, masing masing berafiliasi dengan interaksi dimana ia terlibat
  5. Kebenaran, ide, perilaku dan perspektif semua di konseptualisasi sebagai sebuah proses yang di nilai dan berubah oleh organisme berkaitan yang ia amati. Orang tidak dikondisikan untuk menguji kebenaran mereka. Kebenaran tiba melalui interaksi dan berpindah melalui interaksi 

• Metode penelitian

Peneliti harus melaksanakan observasi secara eksklusif atau partisipasi dengan dua cara :

1. Eksplorasi hingga ke tingkat pemahaman yang menghasilkan sensitivizing concept. Seorang peneliti dibutuhkan bersahabat dengan obyek/subyek semoga bisa mengenali dan memahamikonteks empiris yang sesungguhnya.

2. Melakukan inspeksi, dimana peneliti harus menilik data dengan cara menampilkan pembuktian empirisnya.
  • Tokoh Interaksionis Simbolik 
  • George Herbert Mead
  • Herbert Blumer

Sekian artikel tentang Macam-Macam Teori Sosiologi Menurut Para Ahli Beserta Contohnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Daftar Pustaka
  • Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi: Suatu Pengantar: Jakarta: Rajawali Pers
  • Maliki, Zainuddin, 2003, Narasi Agung; tiga teori hegemonik, Surabaya, Lembaga Pengkajian agama dan Masyarakat (LPAM)
  • Sunarto, kamanto, 2000, Pengantar Sosiologi, Jakarta, fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
  • Ritzer, George, Modern Sociological Theory, Jakarta, Prenada Media, Terjemahan Alimandan.
  • Kartasapoetra, G, dan Widyaningsih, G,R, Teori sosiologi, Bandung, Armico

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Macam-Macam Teori Sosiologi Berdasarkan Para Hebat Beserta Contoh"

Post a Comment