Pengertian Kelompok Sosial Dan Organisasi Sosial Berdasarkan Para Ahli

Pengertian Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial Menurut Para Ahli - Kelompok sosial yakni sekumpulan insan  yang mempunyai kesamaan ciri  dan mempunyai pola interaksi  yang terorganisir secara berulang – ulang, serta mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaannya. Melalui artikel ini dibutuhkan sanggup memahami, mengenal kelompok sosial dan organisasi sosial.

Kelompok Sosial

Manusia yakni makhluk yang sangat lemah dari segi fisik, sehingga insan akan senantiasa bergantung kepada insan yang lain. Ketergantungan ini terjadi hingga cukup umur bahkan meninggal dunia. Seorang bayi senantiasa bergantung kepada ibunya, dan pertama kali hanya mengenal ibunya. Semakin cukup umur seseorang lingkungannya juga semakin meluas. Semakin cukup umur pula semakin kelihatan ketergantungan insan akan insan yang lain.

Menyikapi hal di atas maka insan senantiasa ingin hidup dengan insan yang lain. Kecenderungan insan untuk selalu bergaul dengan orang lain disebut dengan istilah gregariousness.

Karena ketergantungannya,  manusia senantiasa akan menantikan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Dengan hidup secara bersama – sama keperluan – keperluan insan sanggup dilengkapi dan disempurnakan. Sejak dilahirkan insan mempunyai dua hasrat atau harapan pokok yaitu :
  1. keinginan untuk menjadi satu dengan insan lain di sekelilingnya ( yaitu masyarakat )
  2. keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Pengertian Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial Menurut Para Ahli Pengertian Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial Menurut Para Ahli
image source: synthesio.com
baca juga: 
Pengertian Kelompok

Para hebat memperlihatkan pengertian kelompok sosial sebagai berikut :
  1. Soerjono Soekanto
Kelompok sosial yakni himpunan atau kesatuan – kesatuan insan yang hidup bersama lantaran adanya kekerabatan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
  1. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Kelompok sosial yakni kumpulan insan yang mempunyai kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
  1. Merton
Kelompok sosial yakni sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola – pola yang telah mapan
  1. Johnson
Kelompok yakni dua atau lebih orang yang saling berinteraksi dengan cara – cara yang terpola, dan dikenali sebagai sebuah kelompok oleh mereka sendiri dan oleh orang lain.
  1. Stark
Kelompok sosial yakni sebuah kelompok yang meliputi dua atau lebih orang yang memelihara pola – pola kekerabatan yang stabil/tetap selama rentang waktu tertentu.
  1. Muzafer Sherif
Kelompok sosial yakni suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma – norma tertentu.

Dari definsi di atas sanggup ditarik kesimpulan bahwa kelompok sosial yakni sekumpulan insan  yang mempunyai kesamaan ciri  dan mempunyai pola interaksi  yang terorganisir secara berulang – ulang, serta mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaannya.

Namun demikian tidak semua himpunan insan sanggup disebut sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto memberi batasan bahwa untuk disebut sebagai kelompok sosial himpunan insan itu tersebut harus mempunyai syarat sebagai berikut :
  1. Setiap anggota kelompok harus sadar  bahwa ia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Ada kekerabatan timbal balik  antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
  3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga kekerabatan antara mereka bertambah erat.  Faktor yang dimiliki bersama tersebut contohnya nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain – lain.
  4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
  5. Bersistem dan berproses
  6. Sekelompok masyarakat yang terdiri dari aneka macam macam usia dan jenis kelamin yang berbeda merupakan contoh kelompok social yang ada dalam masyarakat kita dan mereka memenuhi syarat-syarat yang dikemukakan di atas.

Ciri-Ciri kelompok sosial

Secara umum ciri – ciri kelompok sosial yakni sebagai berikut :
  1. Merupakan kesatuan yang faktual dan sanggup dibedakan dari kelompok atau kesatuan insan yang lain
  2. Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya mempunyai status dan kiprah tertentu. Kelangusngan hidup kelompok tersebut tergantung pada ketangguhan para anggotanya dalam melaksanakan peranannya.
  3. Memiliki norma – norma yang mengatur kekerabatan di antara para anggotanya.
  4. Memiliki kepentingan bersama.
  5. Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya

Jenis-Jenis Kelompok Sosial

Menurut Bierstedt

Biersted membedakan kelompok menjadi empat jenis yaitu :
  1. Kelompok statistik ( Statistical group)
Merupakan kelompok yang tidak merupakan organisasi, tidak ada kekerabatan sosial antara anggota dan tidak ada kesadaran jenis. Kelompok ini hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial. contoh dari kelompok ini contohnya yakni  pengelompokan sejumlah penduduk  berdasarkan usia dengan interval yang tertentu.

Ciri – ciri kelompok statistik yakni sebagai berikut :
  1. Tidak direncanakan, tidak disengaja, tetapi tidak berarti sangat mendadak atau secara spontan, melainkan sudah terebntuk dengan sendirinya.
  2. Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
  3. Tidak ada interaksi dan komunikasi secara terus menenrus
  4. Tidak ada kesadaran berkelompok
  5. kehadirannya konstan

Kelompok kemasyarakatan ( societal group )

Yaitu suatu kelompok  yang mempunyai kesadaran akan persamaan di antara mereka. Dalam kelompok ini belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota, dan juga belum ada organisasi. Dalam kelompok ini dijumpai  adanya  persamaan kepentingan pribadi tetapi bukan kepentingan bersama. Misalnya hasil sensus penduduk yang memperlihatkan jumlah perempuan dengan pria. Pengelompokan ini menghasilkan kelompok kemasyarakatan lantaran baik pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikelompokan terdapat kesadaran akan jenis kelamin mereka masing – masing tetapi tidak ada organisasi yang mengikat seluruh perempuan atau laki-laki yang dikelompokkan itu, dan diantara seluruh anggota masing – amsing kelompok pun tidak dijumpai kekerabatan sosial.

Ciri – ciri  kelompok ini yakni :
  1. tidak direncanakan, tidak disengaja, terbentuk dengan sendirinya
  2. kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu
  3. kemungkinan terjadi interaksi maupun komunikasi
  4. kemungkinan terjadi kesadaran kelompok
  5. kehadirannya konstan

Kelompok sosial (sosial group )
Merupakan kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran dan jenis kekerabatan satu sama lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contohnya yakni kelompok teman, kerabat dan sebagainya.

Kelompok asosiasi ( associational group )
Yaitu suatu kelompok dimana para anggotanya mempunyai kesdaran jenis, dan ada persamaan kepentingan pribadi (like interest ) maupun kepentingan bersama ( common interest ).Dalam kelompok ini di anatar para anggota sanggup dijumpai adanya kekerabatan sosial, adanya kontak dan komunikasi, juga danya ikatan organisasi formal. Contoh kelompok ini contohnya Negara RI, OSIS, Gerakan Pramuka dan lain – lain.

Ciri – ciri kelompok ini yakni sebagai berikut :
  1. direncanakan atau sengaja dibentuk
  2. terorganisir secara faktual dalam suatu wadah
  3. ada interaksi serta komunikasi secara terus menenrus
  4. ada kesadaran kelompok yang kuat
  5. kehadirannya konstan.

  1. Menurut Emile Durkheim
Menurut Durkheim kelompok sanggup dibagi menjadi dua yaitu
  1. Kelompok yang didasarkan pada solidaritas mekanis
Solidaritas mekanis merupakan ciri  yang menandai masyarakat yang masih sederhana (oleh Durkheim dinamakan segmental). Dalam masyarakat demikian kelompok – kelompok insan tinggal secara tersebar dan hidup terpisah satu dengan yang lain. Mereka sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa sumbangan kelompok luar. Peranan semua anggota sama sehingga ketidak hadiran satu anggota kelompok sanggup dengan segera digantikan aggota yang lain. Dalam kelompok ini yang diutamakan yakni persamaan sikap dan sikap, sehingga perbedaan tidak dibenarkan. Seluruh warga masyarakat diikat oleh apa yang dinamakan collective conscience yaitu suatru kesadaran bersama yang meliputi keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, bersifat eksterm serta memaksa.                  
  1. Kelompok yang didasarkan pada solidaritas organis
Solidaritas organis merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks yaitu masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh kesaling tergantungan antar bagian. Tiap anggota menjalankan peranan yang berbeda, dan diantara aneka macam peranan yang ada terdapat kesaling tergantungan laksana kesalingtergantungan antara cuilan – cuilan suatu organisasi biologis. Ikatan utama yang mempersatukan masyarakat yakni janji – janji yang terjalin diantara aneka macam kelompok profesi.
                      
  1. Menurut Ferdinand Toennies
Menurut Toennies kelmpok sanggup dibagi berdasarkan sifat ikatan antaranggota,  pengelompkannya menajdi dua yaitu :
  1. Gemeinschaft
Adalah pola kehidupan bersama yang intim, pribadi dan eksklusif, suatu keterikatan yang dibawa semenjak lahir. Menurut Toennies ada tiga jenis gemeinschaft, Pertama gemeinschaft by blood mengacu pada ikatan – ikatan kekerabatan. Kedua gemeinschaft of place  merupakan ikatan yang berlandaskan kedekatan letak tempat tinggal serta tempat bekerja yang mendorong orang untuk berafiliasi secara intim satu dengan yang lain, dan mengacu kehidupan bersama di tempat pedesaan. Ketiga gemeinschaft of mind mengacu pada kekerabatan persahabatan, yang disebabkan lantaran persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yang mendorong orang untuk saling berafiliasi secara teratur. (kekerabatan merupakan contoh gemeinschaft by blood) Kondisi ini contohnya sanggup kita jumpai pada masyarakat Batak
  1. Gesellschaft
Menurut Toennies gesellschaft merupakan suatu nama dan tanda-tanda baru. Gesellschaft dilukiskan sebagai kehidupan publik, sebagai orang – orang  yang kebetulan hadir bersama  tetapi masing – masing tetap mandiri.

Perbedaan yang dijumpai antara kedua kelompok itu yakni bahwa dalam gemeinschaft individu tetap bersatu meskipun terdapat aneka macam faktor yang memisahkan mereka., sedangkan dalam gesellschaft  individu intinya terpisah kendatipun terdapat banyak faktor pemersatu.

  1. Sumner mengklasifikasikan kelompok berdasarkan sikap anggota terhadap kelompoknya dan kelompok lain.
Sumner memperkenalkan kategori kelompok dengan dua kelompok yaitu In-group dan Out-group. Sumner mengemukakan bahwa ”masyarakat primitif” yang merupakan kelompok – kelompok kecil yang tersebar di suatu wilayah, muncul diferensiasi antara kelompok kita (we-group) atau kelompok dalam (in-group) dengan orang – orang lain. Kelompok orang lain(others-group) atau kelompok luar(out-group). Di kalangan anggota kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian sedangkan kekerabatan antara kelompok dalam dengan kelompok luar cenderung ditandai kebencian, permusuhan, perang dan perampokan.

Kelompok dalam menganggap kelompok mereka sendiri sebagai sentra segala-galanya dan sebagai pola bagi kelompok luar (sikap yang mencerminkan ethnosentrisme). Contoh orang yahudi menganggap diri mereka sebagai “bangsa terpilih”, orang Yunani dan Romawi menganggap semua orang di luar biadab.

  1. Menurut Robert K. Merton kelompok sanggup diklasifikasikan berdasarkan kiprah kelompok
Merton mengemukakan pembagian kelompok dengan sebutan kelompok keanggotaan (membership Group ) dan kelompok patokan (reference group).

Kelompok keanggotaan merupakan kelompok dimana seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota. Kelompok patokan ialah kelompk yang dengannya seseorang mempunyai ikatan batin.Seseorang menenrima efek dari suatu kelompok dan mau menyesuaikan hidupnya dengan kelompok itu lantaran dinilai bermanfaat bagi kehidupannya.

Merton memusatkan perhatiannya pada suatu kenyataan bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok tidak berarti bahwa seseorang akan mengakibatkan kelompoknya  menjadi pola bagi cara bersikap, menilai maupun bertindak. Dalam berperilaku dan bersikap, seseorang sanggup memperlihatkan konformitas pada kelompok luar (out group). Misalnya seorang anggota Nahdlatul Ulama bias berteladan kepada seorang ulama yang bukan anggota Nahdlatul Ulama.
Merton membagi tipe umum kelompok pola sebagai berikut :
  1. Tipe normatif
Tipe normatif memilih dasar kepribadian seseorang yang berfungsi sebagai sumber nilai bagi individu, baik anggota maupun bukan anggota kelompok tersebut.
  1. Kelompok Perbandingan
Tipe perbandingan merupakan sutau pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya. Tipe tersebut lebih digunakan sebagai perbandingan untuk memberi kedudukan seseorang.

  1. Charles Horton Cooley
Cooley mengklasifikasikan kelompok berdasarkan  makna kelompok bagi anggotanya, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (Secondary Group).

Kelompok primer yakni satuan hidup yang ditandai dengan kekerabatan yang bersahabat dan mesra di antara anggota – anggotanya. Orang – orang dalam kelompok primer biasanya bahu-membahu dalam jangka waktu yang usang melaksanakan kegiatan yang sama dan merasa sebagai cuilan dari kelompok yang sama. Hubungan yang mesra dan bersahabat dalam kelompok primer  dimungkinkan dengan adanya dua hal. Pertama rasa solidaritas yang tinggi antar sesama  anggota. Kedua perasaan senasib lantaran mempunyai latar belakang sejarah yang sama.

Perasaan senasib dan sejarah yang sama dalam kelompok primer sanggup menimbulkan keterikatan yang begitu berpengaruh sehingga mereka sanggup hidup secara berdampingan dalam jangka waktu yang relatif lebih usang demikian juga dengan tingkat solidaritas yang tinggi diantara mereka memperkuat pertalian yang telah ada.

Kelompok sekunder yakni kelompok yang kekerabatan antar anggotanya tidak akrab.Batas keanggotaan dalam kelompok sekunder tidak terlalu tegas. Anggota kelompok sekunder tidak mempunyai kesetiaan dan perasaan yang berpengaruh lantaran masing –masing anggota melihat anggota lain dalam rangka mencapai tujuan – tujuan yang terbatas.

Klasifikasi kelompok berdasarkan pencapaian tujuan
Klasifikasi kelompok dilihat dari pencapaian tujuan sanggup dibedakan menjadi :
  1. Kelompok formal
Kelompok yang mempunyai peraturan – peraturan yang tegas dan dengan sengaja dibuat oleh anggota – anggotanya untuk mengatur kekerabatan antar anggotanya. Contohnya : Partai politik. Dalam partai politik terdapat hierarki kepemimpinan yang jelas, dans eseorang harus berusaha atau memperlihatkan kemampuanya untuk menduduki jabatan terhormat dalam partainya.
  1. Kelompok informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk lantaran pertemuan – pertemuan yang berulang dan merasa mempunyai kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh dari kelompok ini yakni kelompok – kelompok kecil atau persahabatan atau kelompok pemain musik di sekolah.

Dasar-Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

Dasar yang melatar belakangi terbentuknya kelompok sosial  meliputi  hal – hal sebagai berikut :
  1. Kepentingan yang sama (Common interest )
Kaum buruh di perkotaan umumnya mempunyai organisasi yang sama lantaran mereka juga mempunyai kepentingan yang sama, dengan organisasi dibutuhkan sanggup menjembatani kepentingan kaum buruh dengan pemilik modal / pengusaha.

Orang – orang yang mempunyai kepentingan yang sama merupakan dasar untuk membentuk suatu perkumpulan  yang tetap dengan cara mendirikan aneka macam macam organisasi yang mantap. Orang –orang yang terlibat di dalamnya biasa disebut sebagai kelompok kepentingan (asosiasi). Organisasi ayng dibuat biasanya bertujuan mencapai tujuan yang sama. Contoh organisasi yang dibuat contohnya asosiasi kaum buruh, nelayan, kesenian dan organisasi profesi.
  1. Darah dan keturunan yang sama (Common Ancestry)
Darah dan keturunan merupakan ikatan pertalian persaudaraan yang terkuat bagi manusia. Walaupun cukup umur ini kekuatan atas dasar ini tidak begitu dominan, namun dalam beberapa kasus, terutama mereka yang menjadi kelompok minoritas darah danketurunan masih menjadi ikatan yang sangat kuat. Misalnya di Indonesia sanggup kita lihat persatuan orang – orang Cina, India, Arab dan lain-lain. Demikian juga dalam beberapa suku di Indonesia pemakaian marga masih sangat berpengaruh menyerupai Batak, Pertalian darah yang sama sanggup menjadi cikal terbentuknya kelompok social berdasar persamaan darah, contohnya orang – orang keturunan Cina, Arab, India dan lain – lain.
  1. Daerah yang sama (Common District )
Daerah yang sama atau teritorial sanggup memberi laba bagi berfungsinya sebuah organisasi mengingat kedekatan jarak secara fisik. Kelebihan orang dari tempat yang sama yakni kesamaan dalam hal budaya. Ats dasar tersebut maka sering kita jumpai organisasi yang merupkan representasi dari tempat contohnya Persatuan Pelajar Yogyakarta, Puja Kesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatra) dan lain – lain.
  1. Ciri – ciri badaniah yang sama
Faktor ini berkait erat dengan keturunan. Ciri badaniah yang sanggup kita lihat contohnya warna kulit, ras, dan lain – lain. Kesamaan – kesamaan tersebut sanggup mendorong berdirinya suatu organisasi, contohnya ikatan sarjana Tionghoa, organisasi buruh kulit gelap dan lain – lain.
                                                                      
Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
  1. Kerumunan (Crowd)
Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat temporer, artinya kerumunan itu akan tetap ada selama orang – perorangan  secara fisik hadir dalam suatu tempat yang sama. Apabila orang – orang tersebut bubar maka secara otomatis kerumunan tidak ada lagi.

Kerumunan tidak terorganisasi dan sanggup mempunyai pimpinan tetapi tidak ada pembagian kerja maupun pelapisan sosial. Artinya kedudukan tiap orang dalam suatu kerumunan yakni sama. Identitas pribadi akan karam dengan sendirinya. Seorang pengacara, guru, militer atau mahasiswa, yang sama – sama menunggu angkutan umum dalam sebuah halte mempunyai status dan kedudukan yang sama.

Suatu kerumunan gampang sekali bereaksi lantaran karena individu yang berkumpul mempunyai satu sentra perhatian dan harapan mereka akan tersalurkan dengan mengadakan suatu aksi.
Bentuk umum dari suatu kerumunan adalahs ebagai berikut :
  1. Formal audience atau khalayak penonton yang formal
Kerumunan yang mempunyai suatu sentra perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya sangat pasif. Contohnya yakni penonton film, pendengar khotbah dan lain – lain.
Para pendengar khutbah mempunyai perhatian dan tujuan yang sama meskipun mereka sifatnya sangat pasif yaitu hanya sebatas sebagai pendengar saja sehingga komunikasi hanya satu arah
  1. Planned expressive group atau kelompok ekpresif yang telah direncanakan
Merupakan kerumunan yang sentra perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpuil dalam aktifitas kerumunan tersebut serta kepuasan  yang dihasilkannya.Fungsinya yakni penyalur ketegangan yang dialami orang lantaran pekerjaannya sehari – hari. Contohnya orang – orang yang berpesta, rekreasi, atau berdansa.
Berdansa sanggup mengurangi ketegangan atau kejenuhan yang dialami seseorang, sehingga sanggup dijadikan sebagai sarana rekreasi untuk menghilangkan kejenuhan akhir rutinitas yang berkepanjangan
  1. Casual crowds atau kerumunan yang bersifat sementara
Kerumunan yang bersifat sementara yang ingin memakai akomodasi – akomodasi yang sama. Misalnya orang yang sedang antri karcis, orang yang antri di depan kamar mandi umum dan lain – lain.  Dalam kerumunan ini kehadiran orang lain merupakan penghalang bagi tercapainya suatu tujuan seseorang.
  1. Panic crowds atau kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik
Kerumunan orang – orang yang secara bersama – sama dalam keadaan panik dan sedang berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. . Dorongan dalam diri individu  dalam kerumunan tersebut cenderung mempertinggi rasa panik.
  1. Spectator crowds atau kerumunan penonton.
Merupakan sekumpulan orang yang ingin melihat suatu insiden atau insiden tertentu. Kerumunan jenis ini hampir sama dengan khalayak penonton, perbedaannya yakni kerumunan penonton tidak direncanakan dan acara kegiatannya juga tidak direncanakan.
  1. Lawless crowds (kerumunan yang berlawanan dengan norma aturan )
    1. acting crowds (kerumunan yang bertindak emosional)
Kerumunan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan memakai kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma – norma yang berlaku dalam masyarakat.
  1. Immoral crowds (kerumunan yang bersifat immoral)
yaitu segala tindakan yang berlawanan dengan norma – norma dalam masyarakat atau norma – norma pergaulan hidup, tetapi tanpa tujuan yang tertentu. Contohnya yakni sekelompok orang yang sedang mabuk.

  1. Massa (mass)
Pengertian massa bekerjsama hamper sama dengan kerumunan, namun pada umumnya massa terbentuk dengan adanya suatu perencanaan dan mempunyai pemimpin yang menggerakkan , sehingga proses terjadinya bukan merupakan sesuatu yang spontan. Contoh dari massa yakni sekumpulan orang – orang yang digerakkan untuk melaksanakan suatu demonstrasi terhadap kebijakan yang diambil oleh pimpinan atau pememrintah.
  1. Publik
Publik merupakan kelompok semu dan proses terjadinya hamper sama dengan massa. Interaksi yang telah terjadi dalam publik dinamakan khalayak umum atau khalayak ramai. Proses pembentukan publik melalui alat – alat komunikasi menyerupai sudar kabar, radio, telepon, televisi dan film.

Organisasi Sosial

Ada beberapa pengertian organisasi berdasarkan para hebat sebagai berikut :

Stoner 
menyampaikan bahwa organisasi yakni suatu pola hubungan-hubungan yangmelalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

Stephen P. Robbins
menyatakan bahwa Organisasi yakni kesatuan (entity) sosialyang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapatdiidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapaisuatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sedangkan Sosial merupakan bentuk proses Interaksi antara insan baik itu secara interpersonal maupun golongan dalam suatu wilayah. Dapat disimpulkan bahwa Organisasi sosial merupakan perkumpulan sosial yang dibuat dari orang-orang yang bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien danefektif untuk mencapai tujuan bersama, berbadan aturan maupun tidak, yang berfungsisebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.

Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, insan membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak sanggup mereka capai sendiri.Salah satu bentuk contoh dari Organisasi sosial yaitu Karang Taruna yang terdapat disetiap desa. Karang taruna dalam kinerja/kegiatan sosial nya selalu melibatkan masyarakat.Seperti halnya kegiatan  Jumsih (Jum’at Bersih)  ,PHBI (Perayaan Hari Besar Islam),Perlombaan-perlombaan dalam HUT-RI (Hari Ulang Tahun Republik Indonesia),Penggalangan Untuk Korban Bencana di suatu daerah. dll.

Sekian artikel wacana Pengertian Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi: Suatu Pengantar: Jakarta: Rajawali Pers
  • Sunarto, kamanto, 2000, Pengantar Sosiologi, Jakarta, fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
  • Kartasapoetra, G, dan Widyaningsih, G,R, 1982, Teori sosiologi, Bandung, Armico

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Kelompok Sosial Dan Organisasi Sosial Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment