HUKUM PIKIRAN



Setiap manusia berpotensi untuk bisa mengendalikan pikirrannya sendiri, sebab itu adalah hak penuh yang secara sistematis sudah diberikan oleh Tuhan. Namun sayangnya ada sebagian orang yang menyerahkan begitu saja potensi pikirannya agar dikontrol oleh sumber yang berada di luar kendalinya, misalkan lingkungan tempat tinggal, pergaulan, trend dll, sehingga tidak bisa menapis mana konsep yang baik maupun yang buruk.
Agar anda mampu dan bisa menjadi pengontrol pikiran yang baik, maka wajiblah mengetahui beberapa hukum pikiran yang mutlak berlaku pada setiap individu, diantaranya:

  • Dalam pikiran tidak ada masa lalu dan masa depan. Yang ada hanya masa sekarang.

Saat mengingat atau memikirkan tentang kejadian masa lalu atau masa depan kita pasti akan merasakan emosi tertentu. Emosi yang muncul dirasakan saat ini, masa sekarang, bukan masa lalu atau masa depan.

  •   Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam satu saat.

Pikiran, dalam hal ini pikiran sadar, hanya bisa memikirkan satu hal dalam satu saat karena bersifat linier. Sedangkan pikiran bawah sadar dapat memikirkan beberapa hal sekaligus. Masalah muncul saat pikiran kita dipenuhi dengan bentuk-bentuk pikiran negatif yang mengakibatkan perasaan kita tidak nyaman dan akhirnya memengaruhi kondisi kita.

  •  Satu bentuk pikiran bila sering dipikirkan akan menjadi semakin kuat.

Ini adalah hukum pikiran yang merupakan kelanjutan dari hukum kedua yaitu dalam satu saat pikiran hanya bisa memikirkan satu hal saja. Dengan demikian semakin sering, semakin konsisten kita memikirkan satu hal tertentu semakin besar kapasitas dan energi mental yang kita curahkan pada hal ini. Bentuk pikiran ini semakin lama semakin kuat pengaruhnya terhadap hidup kita. Bentuk pikiran ini menjadi semakin sangat kuat pengaruhnya apabila dilandasi oleh emosi yang intens.

  • Kekuatan program pikiran ditentukan oleh intensitas emosi.

Program-program pikiran yang memengaruhi hidup kita berada di pikiran bawah sadar. Kekuatan pengaruh yang ditimbulkan oleh program ini ditentukan oleh intensitas emosi yang melekat pada program ini. Semakin tinggi intensitasnya, semakin kuat program ini, semakin kuat pengaruhnta, dan semakin sulit dimodifikasi.

  •  Program pikiran bisa saling mendukung atau berlawanan.

Dalam pikiran bawah sadar ada sangat banyak program. Masing-masing program mempunyai peran, tujuan, dan pengaruh dan berbeda. Namun program-program ini dapat dikelompokkan sesuai dengan peran, tujuan dan pengaruhnya. Ada program yang saling mendukung dan juga ada yang saling berlawanan. Pengaruh yang terjadi pada hidup seseorang ditentukan oleh program yang lebih kuat.

  • Setiap pikiran atau ide mengakibatkan reksi fisik.

Ide dengan muatan emosi yang intens hampir selalu berhasil masuk ke pikiran bawah sadar. Begitu diterima, ide ini akan memengaruhi tubuh. Contohnya, pikiran dengan muatan emosi khawatir akan memengaruhi kerja lambung dan akhirnya bisa mengakibatkan sakit maag. Pikiran dengan muatan emosi marah menstimulasi kelenjar adrenal dan meningkatkan jumlah adrenalin dalam darah. Kecemasan dan ketakutan memengaruhi denyut jantung.

  • Apa yang pikiran harapkan terjadi cenderung menjadi kenyataan.

Gambaran mental ini membentuk cetak biru (pola) dan pikiran bawah sadar menggunakan semua sumber daya yang ia miliki untuk menjalankandan mewujudkan rencana ini menjadi realitas.

  • Imaginasi jauh lebih kuat daripada pengetahuan.

Setiap ide yang dilandasi oleh emosi yang kuat, seperti kemarahan, kebencian, cinta, atau keyakinan agama, biasanya tidak dapat dimodifikasi dengan logika.

  • Saat suatu ide diterima pikiran bawah sadar, ide ini akan menetap disana hingga digantikan oleh ide lain.

Saat suatu ide telah diterima pikiran bawah sadar, ia akan cenderung menetap disana. Semakin lama ia menetap dibawah sdar, ia akan cenderung menjadi kebiasaan berpikir yang kuat.

  •  Simtom (gejala) yang muncul karena emosi cenderung mengakibatkan perubahan pada tubuh fisik bila simtom ini bertahan cukup lama.

Emosi memengaruhi tubuh fisik. Dalam kondisi tertentu, emosi yang semula hanya berada diranah perasaan, akan termanifestasi dalam bentuk simtom fisik. Bila simtom ini bertahan cukup lama dan tidak mendapat penanganan yang semestinya simtom ini akan mengakibatkan perubahan fisik yang dapat bersifat permanen.

Aturan main yang berlaku di pikiran bawah sadar berbeda dengan yang dipikiran sadar. Dipikiran sadar, yang menentukan segalanya adalah kekuatan kehendak atau will power. Saat berurusan dengan pikiran bawah sadar, semakin besar kekuatan kehendak yang digunakan semakin sulit untuk mengakses pikiran bawah sadar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HUKUM PIKIRAN"

Post a Comment