Sebenarnya kita sangat paham dengan fenomena yang satu ini. Fenomena ini terjadi setiap hari dalam kehidupan kita, di mana pun
dan kapan pun kita berada. Misalnya, di
jalanan. Anda
tentu tahu tentang lampu lalu lintas bukan? Mengapa
pada saat lampu merah menyala kita secara otomatis berhenti? Padahal tidak
semua pengendara bermotor roda dua maupun roda empat yang suka dengan warna
merah. Hayo, siapa yang tahu jawabannya? Singkat kata itulah Anchor.
Misalnya lagi,
saat ada seseorang dan atau mungkin diri Anda sendiri yang berteriak penuh
semangat kata “MERDEKA”, mengapa secara spontan Anda mengepalkan tangan dan
mengangkatnya ke atas? Dan jawabannya juga sama, itulah Anchor.
Satu lagi fenomena
biasa namun sebenarnya luar biasa jika dipandang dari sudut ilmu hypnosis.
Dulu, saat kita di sekolah, dari mulai jam pelajaran dimulai hingga pergantian jam
pelajaran maupun jam pulang selalu menggunakan bel, lonceng atau suara tertentu
dengan bunyi tertentu dan Anda juga secara spontan memahami maksud dari suara
tersebut, kenapa tidak ada petugas khusus pengingat waktu yang selalu
berteriak,
“sekarang saatnya Anda belajar!”
“sekarang waktunya ganti jam pelajaan!”
“diberikan waktu Anda untuk istirahat selama 15 menit!”
dan “terimakasih Anda telah sekolah. Sampai
berjumpa esok hari!”
Kedenganrannya konyol tapi hal tersebut bisa saja dibuat, iya kan?
Sekali lagi jawaban yang serupa adalah, Ancor.
Masih banyak hal
yang ter-Anchor dalam pikiran alam bawah sadar kita, baik itu sengaja
maupun tidak sengaja. Dari mulai di lingkungan keluarga, lingkungan sosial
hingga lingkungan tempat Anda belajar, atau mungkin tidak terhingga jumlahnya. Menurut
penelitian pribadi saya, setiap manusia pasti mempunyai lebih dari 20 Anchor
yang tertanam dalam alam bawah sadarnya.
Lantas apa itu ANCHOR?
Bagaimana ANCHOR bisa terbentuk, pokoknya lengkap deh 5W+1H untuk
bertanya seputar ANCHOR. Baiklah mari simak penjelasan saya.
Sebenarnya Anchor menurut arti adalah jangkar. Kata Anchor diambil dari bahasa orang-orang bule, bukan Pak Lek. Apalagi Sule. Hehehe… prikitiw…. Namun, jangkar di sini bukanlah jangkar
yang identik dengan kapal, melainkan jangkar terhadap memori yang tersimpan di dalam
pikiran kita. Dan ini jelas berdampak pada perilaku fisik kita, baik disadari
maupun tanpa disadari. Seperti contoh
sadarnya Anda berhenti disaat lampu lalu lintas berwarna
merah, ketika Anda mengepalkan tangan saat
teriakan MERDEKA, Anda memberikan tepukan tangan saat selesainya sebuah
pertunjukan, dmbl alias dan masih banyak lagi.
Begitu juga dengan contoh Anchor yang tanpa disadari adalah ketika
Anda batuk. Spontan
kepalan tangan Anda berada tepat beberapa senti
didepan mulut dan bukan di atas kepala atau mendarat di kuping Anda,
hehehe…. Saat teman atau kenalan Anda mengulurkan
tangan untuk berjabat secara spontan, Anda sambut dengan tangan kanan dan bukan dengan tangan kiri,
apalagi sampai menggunakan kaki, duh kan bisa gawat tuh.
Itulah efek dari sebuah Anchor yang kalau sudah terbentuk
maka Anda tanpa merasa terbebani untuk mengaplikasikannya dalam gerakan fisik
tubuh Anda. Justru perasaan sebaliknya. Jika Anda menolak atau melawannya
apalagi sampai membuat kebalikan dari anchor tersebut, maka akan terjadi clash
yang seketika itu juga Anda sadari.
Sebenarnya anchor bisa Anda
buat sendiri di mana pun posisinya, dan untuk apa pun
aplikasinya. Syaratnya, pada saat Anda membuatnya posisi pikiran Anda berada di
gelombang alpha (nanti akan dijelaskan pada bab brainwave) serta keadaan
emosional Anda untuk anchor tersebut harus benar-benar Anda rasakan terlebih
dahulu dengan segenap emosi yang Anda miliki. Misalnya anchor yang saya
buat untuk diri saya. Dalam penerapannya untuk mendapatkan tingkat relaksasi
dan puncak konsentrasi dengan super cepat berada di ujung jari telunjuk dan
jempol tangan kiri saya (seperti membuat hitungan jari pada jumlah bilangan
tiga/aba-aba untuk ‘OK’). Ketika saya
menekan tombol tersebut, maka secara
spontan, dalam hitungan detik saya langsung merasakan rileks, tenang, nyaman,
dan damai. Di mana pun dan kapan pun saya berada. Entah itu di saat macet berlalu
lintas, saat mengajar di kelas, saat pusing tugas menumpuk, ketika diserang insomnia
atau sulit tidur, dmbl. Pendek kata,
kapan pun
saya butuh nuansa rileks, maka saya cukup menekan tombol otomatis made in pribadi, mudah
bukan? Tapi tentunya dengan melalui tahapan awal dan proses penciptaannya
dengan rumus sederhana yaitu, menurunkan gelombang pikiran
+ menciptakan keadaan emosional yang diinginkan dengan level maksimal +
membuat tombol otomatis di mana pun
posisi dan letaknya = Anchor baru dalam pikiran
bawah sadar kita.
Apa pun keadaan yang ingin Anda ciptakan bisa
tersimpan dalam tombol anchor. Menangis, tertawa, rileks, ngantuk,
segar, atau apa pun yang sekiranya Anda butuhkan dalam waktu cepat tanpa
mengulangi proses penurunan gelombang pikiran bisa Anda wujudkan dalam bentuk
tombol otomatis made in Anda. Tentunya itu semua adalah karunia Tuhan. Sebab
seluruh tubuh kita dari mulai kulit kepala hingga kulit telapak kaki, semuanya
diselimuti oleh sistem saraf yang super peka.
0 Response to "ANCHOR SI TOMBOL OTOMATIS PADA TUBUH"
Post a Comment