Dimensi (Aspek-Aspek) Self Disclosure Dan Keuntungannya Berdasarkan Para Ahli

Dimensi (Aspek-aspek) Self Disclosure dan Manfaatnya Menurut Para Ahli - Setelah sebelumnya kita membahas pengertian dan faktor-faktor self disclosure. Pada artikel kali ini akan membagikan menyerupai apa dimensi atau dikenal juga aspek yang ada di dalam self disclosure ini. Tidak hanya dimensinya tapi juga manfaat yang diberikan oleh self disclosure, silahkan disimak.
 Self Disclosure dan Manfaatnya Menurut Para Ahli Dimensi (Aspek-aspek) Self Disclosure dan Manfaatnya Menurut Para Ahli
Dimensi dan Manfaat Self Disclosure
Baca juga: Faktor-faktor dalam Self Disclosure

Dimensi Self Disclosure

De Vito (dalam Lukaningsih, 2010) menyampaikan bahwa terdapat lima dimensi yang berkaitan dengan self disclosure. Dimensi tersebut antara lain:

a. Ukuran self disclosure

Ukuran self disclosure sanggup dilihat dari frekuensi individu melaksanakan penyingkapan atas dirinya dan durasi pesan yang bersifat penyingkapan diri, yaitu waktu yang diharapkan untuk melaksanakan self disclosure tersebut.

b. Valensi self disclosure

Valensi self disclosure ialah kualitas positif dan negatif dari self disclosure. Individu sanggup melaksanakan self disclosure atau membuka diri dengan baik dan menyenangkan (self disclosure positif), atau dengan tidak baik dan tidak menyenangkan (self disclosure negatif). Kualitas ini akan menjadikan imbas berbeda, baik pada individu yang melaksanakan self disclosure maupun pada pendengarmya.

c. Kecermatan dan kejujuran

Kecermatan dan ketepatan dari self disclosure akan dibatasi sejauh mana individu mengenal dirinya sendiri. Self disclosure juga akan berbeda tergantung pada kejujuran. Individu yang melaksanakan self disclosure, sanggup secara total melakukannya secara jujur, melebih-lebihkan, menciptakan detail penting ataupun berbohong.

d. Tujuan dan maksud

Individu yang akan melaksanakan self disclosure haruslah terlebih dahulu mengetahui tujuan dari self disclosure yang akan dilakukan. Dengan demikian, pada ketika melaksanakan self disclosure individu tersebut sanggup mengontrol diri secara benar dan tidak membabi buta.

e. Keintiman

Self disclosure dilakukan untuk hal-hal yang bersifat langsung kepada orang yang dipercaya.

Tingkatan Self Disclosure

Powel (dalam Dayakisni, 2009) menyampaikan terdapat beberapa tingkatan dalam self disclosure. Tingkatan tersebut antara lain:

a. Basa-basi
Merupakan taraf self disclosure yang paling lemah atau dangkal, walaupun terdapat keterbukaan diantara individu tetapi tidak terjadi korelasi antar pribadi. Masing-masing individu berkomunikasi basa-basi untuk sekedar kesopanan.

b. Membicarakan orang lain
Pada tahap ini yang dikomunikasikan hanyalah ihwal orang lain atau hal-hal lain diluar dirinya. Walaupun pada tingkat ini isi komunikasi lebih mendalam tetapi pada tingkat ini individu tidak mengungkapkan diri atau tidak melaksanakan self disclosure.

c. Menyatakan gagasan atau pendapat
Pada tingkatan ini sudah mulai terjalin korelasi yang erat. Individu mulai melaksanakan self disclosure kepada orang lain.

d. Perasaan
Setiap individu sanggup melaksanakan gagasan atau pendapat yang sama, akan tetapi perasaan atau emosi yang menyertai gagasan atau pendapat tersebut berbeda-beda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Setiap korelasi menginginkan pertemuan antar langsung yang sungguh-sungguh. Oleh alasannya ialah itu, korelasi tersebut haruslah jujur, terbuka dan menyatakan perasaan yang mendalam.

e. Hubungan puncak
Pada tingkatan ini self disclosure telah dilakukan secara mendalam. Individu yang menjalin korelasi antar langsung sanggup menghayati perasaan yang dialami individu yang lainnya.

Fungsi dan Manfaat Self Disclosure

Derlega dan Grzelak (dalam Dayakisni, 2009) mengemukakan lima fungsi self disclosure, antara lain:

a. Ekspresi

Dalam kehidupan ini terkadang kita mengalami suatu kekecewaan atau kekesalan yang menyangkut pekerjaan ataupun yang lainnya. Untuk membuang kekesalan, biasanya individu akan bercerita kepada teman yang sudah dipercaya. Self disclosure atau pengungkapan diri semacam ini memberi kita kesempatan untuk mengekspresikan diri.

b. Penjernihan diri

Individu berharap dengan saling menyebarkan menceritakan perasaan dan persoalan yang dihadapi akan mendapat klarifikasi dan pemahaman dari orang lain sehingga pikiran akan menjadi lebih jernih.

c. Keabsahan sosial

Ketika individu mengutarakan permasalahan yang dihadapi maka lawan bicara akan menunjukkan jawaban mengenai permasalahan tersebut. Dengan demikian, individu tersebut akan mendapat suatu gosip yang bermanfaat ihwal kebenaran pandangan kita.

d. Kendali sosial

Seseorang yang mengemukakan atau menyembunyikan gosip ihwal keadaan dirinya akan melaksanakan kontrol sosial. Maksudnya, individu tersebut akan menyampaikan sesuatu yang sanggup menjadikan kesan yang baik ihwal dirinya.

e. Perkembangan hubungan

Adanya aktivitas saling menyebarkan gosip dan saling mempercayai ini merupakan suatu perjuangan yang baik untuk membangun suatu korelasi sehingga meningkatkan derajat keakraban.

De Vito (1997) mengemukakan beberapa manfaat dari self disclosure. Manfaat tersebut antara lain:

a. Memahami diri sendiri
b. Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi rasa bersalah
c. Energy release
d. Meningkatkan efisiensi dalam komunikasi
e. Membina korelasi yang bermakna
f. Kesehatan fisiologis

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dimensi (Aspek-Aspek) Self Disclosure Dan Keuntungannya Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment