Faktor-Faktor Penghambat Dan Mempengaruhi Self Disclosure

Faktor-faktor Penghambat dan Mempengaruhi Self Disclosure - Pada artikel ini akan ditemukan pembahasan faktor-faktor yang sanggup dan menjadi imbas ataupun penghambat bagi self disclosure. Banyak faktor-faktor yang diungkapkan dan terjadi pada self disclousure setelah anda membaca artikel ini.
faktor Penghambat dan Mempengaruhi Self Disclosure Faktor-faktor Penghambat dan Mempengaruhi Self Disclosure
Faktor di dalam Self Disclosure
Baca juga: Pengertian perihal Self Disclosure

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Disclosure

De Vito (dalam Lukaningsih, 2010) mengemukakan ada enam faktor yang mensugesti seseorang untuk melaksanakan self disclosure, antara lain:

a. Efek dyadic

Dalam setiap interaksi, self disclosure lebih mungkin terjadi bila individu lain juga melaksanakan self disclosure. Tindakan self disclosure diikuti disclosure dari lawan bicara ini merupakan imbas dyadic. Jika individu dalam hubungan dyad mengejar sesuatu, maka yang lain akan melaksanakan hal yang sama. Dengan demikian, tindakan self disclosure ini merupakan stimulus bagi individu lainnya untuk juga sanggup melaksanakan self disclosure.

b. Ukuran audience atau besarnya kelompok

Self disclosure lebih memungkinkan terjadi dalam kelompok kecil daripada kelompok besar dan lebih memungkinkan lagi terjadi dalam hubungan dyadic. Hal ini dikarenakan individu yang melaksanakan self disclosure akan lebih gampang menghadapi respon dari satu orang dibandingkan di dalam kelompok yang jumlah orangnya lebih dari satu, dan bila reaksi atau respon yang timbul dari lawan bicara tidak lagi mendukung, maka individu yang melaksanakan self disclosure akan berhenti untuk membuka diri.

c. Topik

Topik mensugesti ukuran dan tipe self disclosure seseorang. Ada topik yang sanggup menciptakan individu terbuka dan ada topik yang menyebabkan individu menjadi malas untuk berbicara.

d. Valensi

Valensi dari self disclosure juga penting. Self disclosure yang kasatmata lebih disukai daripada self disclosure yang negatif. Self disclosure negatif bagi orang yang gres dikenal akan diterima seseorang sebagai sifat yang tidak sempurna dan tidak menyenangkan. Self disclosure negatif biasanya lebih banyak terjadi dalam hubungan yang telah usang dan intim.

e. Jenis kelamin

Self disclosure antara laki-laki dan perempuan sangat berbeda, dimana perempuan lebih banyak mengungkapkan dirinya pada orang yang disukainya, sedangkan laki-laki lebih banyak pada orang yang dipercayainya. Pria lebih cenderung menghindari self disclosure lantaran kekhawatiran akan kehilangan kesempatan mengontrol pihak lain. Sedangkan perempuan menghindari self disclosure lantaran kekhawatiran akan menyakiti diri sendiri. Maksudnya, informasi yang berkaitan dengan dirinya sanggup saja suatu ketika dijadikan sebagai alat oleh orang lain untuk menyakiti dirinya.

f. Ras, kebangsaan dan usia

Ras, kebangsaan dan usia juga mensugesti self disclosure. Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika sanggup diambil kesimpulan bahwa pelajar berkulit hitam lebih sedikit melaksanakan self disclosure dibandingkan dengan pelajar berkulit putih. Self disclosure lebih sering dilakukan pada usia cukup umur hingga usia 50 tahun dan setelah usia tersebut kecenderungan untuk melaksanakan self disclosure umumnya akan menurun.

Faktor-faktor Penghambat Self Disclosure

De Vito (dalam Lukaningsih, 2010) menyampaikan ada beberapa faktor yang sanggup menghambat individu untuk melaksanakan self disclosure. Faktor tersebut antara lain:

a. Bias masyarakat (societal bias)

Bias masyarakat yang dimaksudkan disini ialah masyarakat dimana individu tinggal menolak adanya self disclosure.

b. Kekhawatiran akan penolakan

Banyak individu yang tidak mau melaksanakan self disclosure lantaran kekhawatiran akan mendapatkan penolakan dari orang lain atau ditertawakan. Self disclosure ini akan mendatangkan laba maupun kerugian bagi individu yang melaksanakan self disclosure. De Vito (dalam Lukaningsih, 2010) menyampaikan bahwa sebelum melaksanakan self disclosure, individu haruslah memikirkan dengan matang hal-hal yang harus dipertimbangkan supaya self disclosure sanggup bermanfaat bagi kehidupannya.

Adapun hal yang harus dipertimbangkan tersebut antara lain:

1) Mempertimbangkan motivasi untuk self disclosure

Self disclosure haruslah didorong dengan adanya rasa berkepentingan terhadap suatu hubungan dengan orang lain. Self disclosure tidak hanya bersangkutan dengan diri pribadi tetapi juga dengan orang lain. Motivasi haruslah dipertimbangkan dari aspek lawan bicara, diri pribadi dan aspek hubungan diantara keduanya. Kadangkala self disclosure dilakukan untuk menyakiti orang lain. Misalnya, menyampaikan bahwa kita tidak mencintainya lagi atau self disclosure dilakukan lantaran adanya perasaan bersalah terhadap orang lain.

2) Mempertimbangkan ketepatan self disclosure

Self disclosure harus diubahsuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu harus sempurna atau cocok dengan konteks hubungan antara pembicara dengan lawan bicaranya. Sebaiknya, sebelum melaksanakan self disclosure pertimbangkan waktu dan tempatnya apakah sempurna atau tidak.

3) Mempertimbangkan respon yang terbuka dan jujur

Self disclosure harus dilakukan secara jujur dan terbuka. Self disclosure tidak akan memperlihatkan manfaat apabila individu melakukannya secara tidak jujur.

4) Mempertimbangkan self disclosure orang lain

Ketika self disclosure berlangsung, individu harus memperlihatkan kesempatan juga bagi pihak lain untuk secara timbal balik juga melaksanakan self disclosure. Apabila self disclosure secara timbal balik tidak terjadi, ini disebabkan lantaran lawan bicara tidak sanggup mendapatkan apa yang diungkapkan oleh individu ataupun topik yang kurang menarik perhatian lawan bicara atau lantaran situasi yang tidak tepat.

5) Mempertimbangkan timbulnya beban

Setiap sikap self disclosure sebaiknya dipertimbangkan masalah-masalah yang mungkin akan muncul sebagai hasil dari self disclosure. Seringkali self disclosure ini memperlihatkan ketegangan-ketegangan ataupun friksi. Misalnya, orang bau tanah yang menceritakan persoalan kesulitan keuangan di depan anak-anaknya, sehingga menciptakan anak menjadi gelisah dan tidak termotivasi untuk belajar.

Individu yang melaksanakan self disclosure tentu saja membutuhkan respon ataupun pertolongan dari lawan bicaranya. De Vito (dalam Lukaningsih, 2010) memperlihatkan sejumlah petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan oleh lawan bicara ketika ada individu yang melaksanakan self disclosure. Petunjuk tersebut antara lain:

a. Praktikkan keterampilan mendengar yang baik

Dengarkanlah secara aktif, penuh perhatian dengan tenggang rasa dan pikiran terbuka. Sebagai lawan bicara, pahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh individu yang melaksanakan self disclosure sebagai tanda bahwa adanya perhatian atas apa yang diungkapkannya.

b. Mendukung pembicara

Tunjukkan pertolongan terhadap individu yang melaksanakan self disclosure. Lawan bicara dihentikan menciptakan penilaian sebelum individu tersebut selesai untuk mengungkapkan dirinya. Dukungan ini harus diberikan secara ekspresi maupun non verbal.

c. Menjaga kerahasian

Apapun yang dikatakan oleh individu yang melaksanakan self disclosure maka sebagai lawan bicara dihentikan memberitahukan pada orang lain tanpa sepengatahuan yang bersangkutan. Apabila ini dilakukan maka individu tersebut tidak akan percaya lagi pada lawan bicaranya dan sanggup saja menciptakan individu tersebut tidak mau melaksanakan self disclosure lagi.

d. Memperkuat sikap self disclosure

Self disclosure ini sulit untuk dilakukan oleh individu. Oleh lantaran itu, lawan bicara harus memperkuat sikap individu yang melaksanakan self disclosure dengan cara menatap mata selama pembicaraan berlangsung.

Sekian artikel tentang Faktor-faktor Penghambat dan Mempengaruhi Self Disclosure. Semoga bermanfaat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor-Faktor Penghambat Dan Mempengaruhi Self Disclosure"

Post a Comment