Faktor-Faktor Dan Metode Pemecahan Persoalan (Problem Solving)

Faktor-faktor dan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) - Setelah sebelumnya telah memabahas menyerupai apa problem solving, maka pada artikel ini kita akan membahas menyerupai apa faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi pemcehan masalah. Selain itu kita juga akan membahas menyerupai apa metode yang baik dalam menuntaskan masalah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan problem

Menurut Rakhmat (2005) pemecahan problem dipengaruhi faktor-faktor situasional dan personal. Faktor-faktor situasional terjadi akhir dari:

a. Stimulus yang menimbulkan masalah.

b. Sifat-sifat masalah, menyerupai sulit-mudah, baru-lama, dan penting-kurang penting, dan melibatkan sedikit atau banyak problem lain.
 Setelah sebelumnya  telah memabahas menyerupai apa problem solving Faktor-faktor dan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Baca juga: Pengertian Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi pemecahan problem berdasarkan Rakhmat yaitu faktor biologis dan sosiopsikologis, di mana faktor sosiopsikologis terdiri dari:

a. Motivasi

Motivasi yaitu adanya dorongan atau impian individu untuk menuntaskan permasalahan yang sedang dihadapinya.

b. Kepercayaan dan sikap yang salah

Asumsi yang salah terhadap kerangka tujuan yang cermat membantu efektivitas pemecahan masalah. Sikap terbuka terhadap isu gres serta memahami dan mengakui kekeliruan dan mempermudah pemecahan masalah.

c. Kebiasaan

Kecenderungan untuk mempertahankan pola pikir tertentu, atau melibatkan problem hanya dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berkelebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas, menghambat pemecahan problem yang efisien.

d. Emosi

Ketika menghadapi permasalahan secara tidak disadari emosi tertentu akan muncul dan mempengaruhi individu dalam menuntaskan masalah.

Berdasarkan uraian di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan problem yaitu faktor situasional, personal, biologis, dan sosiopsikologis (motivasi, kepercayaan dan sikap yang salah, kebiasaan, dan emosi).

Matheny dkk (Rice, 1992) menjelaskan bahwa terdapat 5 (lima) sumber utama yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memecahkan problem sekaligus menghadapi tekanan, yaitu:

a. Dukungan sosial (social supports). Dukungan sosial sanggup dikatakan sebagai elemen utama dalam melaksanakan coping. Dukungan sosial sanggup memperlihatkan imbas penghalang/penyangga, yang melindungi seseorang dari dampak stress yang merugikan atau sanggup berfungsi melalui sebuah dampak pribadi yaitu sumbangan sosial yang bermanfaat dan menguntungkan.

b. Keyakinan dan nilai (belief and value). Keyakinan dan nilai tertentu yang dianut akan menjadi sangat penting alasannya yaitu akan menuntun seseorang untuk menilai sebuah bencana sehingga sanggup dinilai secara positif.

c. Kontrol kepercayaan (confidance control) Rasa percaya diri yang ada pada diri seseorang untuk memilih dalam melaksanakan pengambilan keputusan dalam situasi yang penuh tekanan. Hal ini mempunyai kaitan erat dengan efikasi diri dan control coping.

d. Harga diri (self esteem). Harga diri berarti penerimaan dan penghargaan yang ada pada diri seseorang. Hal ini tidak berarti memilki makna yang sama dengan efikasi diri tapi secara teoritis harga diri akan meningkat seiring dengan meningkatnya self efficacy yang dirasakan.

e. Kebugaran (wellness). Merupakan kualitas kesehatan yang seseorang bisa nikmati, termasuk kesehatan fisik, tingkat energi, kontrol berat badan, dan menghindari sikap yang beresiko tinggi mengancam kesehatan.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan memecahkan problem yaitu; sumbangan sosial, keyakinan dan nilai, kontrol kepercayaan dan harga diri. Dukungan sosial selanjutnya dijadikan contoh dalam menyusun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu sumbangan sobat sebaya.

Metode Pemecahan Masalah

Menurut Suharnan (2005) ada beberapa metode pemecahan problem yaitu:

a. Penemuan dengan taktik acak

Penemuan dengan taktik acak yaitu cara yang dianggap paling primitif. Strategi ini dijalankan tanpa pengetahuan khusus yang sanggup membimbing seseorang kearah pemecahan masalah.

b. Penemuan melalui taktik heuristic

Pendekatan heuristic sanggup didefinisikan sebagai proses penggunaan pengetahuan seseorang untuk mengidentifikasikan sejumlah jalan atau cara yang akan ditempuh dan dianggap menjanjikan bagi inovasi pemecahan suatu masalah.

c. Proximity methods

Seseorang menempuh jalan atau cara yang dipersepsi lebih mendekati tujuan yang diinginkan.

d. Analogi

Analogi sanggup dilakukan dengan cara membandingkan pola problem yang tengah dihadapi dengan pola problem serupa yang pernah dialami baik oleh orang yang bersangkutan atau orang lain.

e. Maching

Dengan metode maching seseorang memahami situasi yang tengah dihadapi dengan tujuan yang diinginkan. Lalu membandingkan dengan pengetahuan yang ada diingatannya.

f. Generate test method

Dasar pedoman penggunaan cara ini adalah, bahwa pemecahan problem membutuhkan dua tahapan proses. Pertama, satu cara atau taktik pemecahan yang paling memungkinkan dacari atau dihasilakan. Kedua, selanjutnya gagasan pemecahan yang dihasilkan itu kemudian diuji apakah sanggup berjalan dengan baik atau efektif.

g. Means ends analysis

Strategi ini ialah, orang yang sedang menghadapi problem mencoba membagi permasalahan menjadi bagian-bagian tertentu dari permasalahan-permasalahan tersebut.

h. Backward search

Strategi ini dilakukan dengan berjalan mundur. Maksudnya, meminta orang memuali pada tujuan yang diinginkan (goal state) dan bergerak mundur kebelakang menuju pada keadaan yang dihadapi semula (original state).

i. Forward search

Setrategi berjalan ke depan, sebagai kebalikan dari taktik berjalan mundur. Seseorang memulai dari kenyataan yang dihadapi, kemudian secara sedikit demi sedikit bergerak menuju pada tujuan tamat yang diinginkan.

Sedangkan berdasarkan Hayes (dalam Satria, 2009) ada beberapa metode dalam perjuangan memecahkan masalah, yaitu:

a. Random

Pemecahan problem pada metode ini memakai taktik trial and error. Metode ini kurang sanggup dipertanggung jawabkan alasannya yaitu tidak sanggup menjangkau lingkup permasalahan yang lebih luas.

b. Heuristik

Pemecahan problem pada metode ini memakai isu ihwal permasalahan guna membantu menemukan jalan keluar yang mungkin benar bagi suatu pemecahan.

Berdasarkan uraian di atas, maka sanggup disimpulkan bahwa terdapat beberapa metode dalam pemecahan masalah, antara lain random, heuristik, proximity methods, analogi, maching, generate test method, means ends analysisi, backward search dan forward search.

Sekian artikel tentang Faktor-faktor dan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving). Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor-Faktor Dan Metode Pemecahan Persoalan (Problem Solving)"

Post a Comment