Faktor-Faktor Penyebab Child Abuse Berdasarkan Para Ahli

Faktor-faktor Penyebab Child Abuse Menurut Para Ahli - Pada artikel psikologi kali ini akan membahas seputar faktor yang jadi penyebab child abuse atau kekerasan pada anak. Artikel ini yaitu kelanjutan dari artikel perihal child abuse sebelumnya biar menambah wawasan anda perihal tema ini.
faktor Penyebab Child Abuse Menurut Para Ahli Faktor-faktor Penyebab Child Abuse Menurut Para Ahli
Faktor Child Abuse
Baca juga: Pengertian dan Gejala Child Abuse

Faktor Penyebab Child Abuse

Green (dalam Ikawati & Rusmiyati, 2003) mengemukakan beberapa hal yang mengakibatkan timbulnya kekerasan fisik pada anak antara lain:

a. Faktor orang tua

Kalangan orangtua yang potensial melaksanakan tindak kekerasan terhadap anaknya yaitu:

1) Mempunyai konflik yang tidak terpecahkan

Konflik yang tidak kunjung terselesaikan sanggup menimbulkan kejengkelan pada diri seseorang. Kondisi demikian sanggup mendorong seseorang untuk melaksanakan tindak-tindak kekerasan.

2) Kontrol terhadap impuls (ransangan) yang rendah

Rendahnya pengendalian diri terhadap banyak sekali bentuk ransangan juga merupakan kondisi potensial yang mendorong seseorang untuk melaksanakan tindak-tindak kekerasan.

3) Harga diri yang rendah

Rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri membuat seseorang tidak memikirkan akhir dari segala perbuatannya.

4) Mementingkan diri sendiri

Orang bau tanah yang mementingkan kepentingan sendiri di atas segalanya mendorong seseorang senantiasa menganggap dirinya paling benar dan paling baik. Kondisi demikian senantiasa diikuti dengan anggapan bahwa orang lain selalu buruk, selalu salah dan harus dihukum.

5) Penggunaan prosedur pertahanan yang permisif

Orang bau tanah yang menganggap halal semua cara untuk mempertahankan sesuatu juga potensial mendorong seseorang untuk melaksanakan tindak-tindak kekerasan.

6) Adanya gangguan dalam identitas orangtua

Masa kemudian yang kurang menyenangkan menghipnotis kemampuan seseorang dalam mengendalikan tingkah lakunya, tidak terkecuali terhadap anggota keluarganya.

a. Faktor anak

Anak mempunyai karakteristik tertentu yang membuat rentan terhadap tindak kekerasan fisik, antara lain:

1) Anak tunggal, sering dijadikan “kambing hitam”
Anak tunggal seringkali menjadi sasaran kekesalan orang tuanya.

2) Anak yang tidak responsif, pasif, dan lambat perkembangannya
Kekecewaan orang bau tanah terhadap kekurangan pada diri anak seringkali ditimpakan kepada anak tersebut.

3) Anak-anak yang terlahir prematur, lantaran dianggap tidak menarik dan lemah.
Kekecewaan orangtua terhadap kelemahan pada diri anak seringkali juga ditimpakan kepada anak tersebut.

b. Faktor lingkungan

Stres lingkungan, menyerupai rendahnya status ekonomi social berkaitan dengan kepribadian orangtua dan kondisi anak. Kondisi tersebut sanggup menimbulkan tindak kekerasan lantaran terjadi kesenjangan antara kemampuan orang bau tanah denagan tuntutan dalam mendidik anak.

Komisi Nasional Perlindungan Anak (dalam Admin, 2008) faktor penyebab terjadinya child abuse pada anak antara lain:

a. Kekerasan dalam rumah tangga

Kekerasan dalam keluarga melibatkan pihak ayah, ibu, dan saudara yang lainnya. Kondisi ini sanggup mengakibatkan terjadinya kekerasan pada anak, lantaran anak seringkali menjadi sasaran kemarahan orang tua.

b. Disfungsi keluarga

Disfungsi keluarga maksudnya yaitu tugas orang bau tanah tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Adanya disfungsi tugas ayah sebagai pemimpin keluarga dan tugas ibu sebagai sosok yang membimbing dan menyayangi.

c. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi yaitu kekerasan timbul lantaran tekanan ekonomi. Tertekannya kondisi keluarga yang disebabkan himpitan ekonomi yaitu faktor yang banyak terjadi.

d. Pandangan keliru perihal posisi anak dalam keluarga

Orang bau tanah menganggap bahwa anak yaitu seseorang yang tidak tahu apa-apa dan contoh latih apapun berhak dilakukan oleh orang tua.

Basuki (dalam Suyanto, 2010) juga mengemukakan bahwa faktor penyebab terjadinya child abuse di antaranya adalah:

a. Orang bau tanah yang dahulu dibesarkan dengan kekerasan cenderung meneruskan pendidikan tersebut kepada anak-anaknya.

b. Kehidupan yang penuh stres menyerupai terlalu padat kemiskinasn, sering berkaitan dengan tingkah laris agresif, dan mengakibatkan terjadinya penganiayaan fisik terhadap anak.

c. Isolasi sosial, tidak adanya santunan yang cukup dari lingkungan sekitar, tekanan sosial akhir situasi krisis ekonomi, tidak bekerja dan masalah perumahan.

Fatimah (dalam Suyanto, 2010) selanjutnya juga mengungkapkan bahwa terdapat enam kondisi yang menjadi faktor pendorong atau penyebab terjadinya child abuse dalam keluarga yaitu:

a. Faktor ekonomi

Kemiskinan yang dihadapi sebuah keluarga sering kali membawa keluarga tersebut pada situasi kekecewaan yang pada gilirannya menimbulkan kekerasan. Hal ini biasanya terjadi pada keluarga dengan anggota yang besar. Problematika finansial keluarga yang memprihatinkan atau keterbatasan kondisi ekonomi sanggup membuat banyak sekali macam masalah baik dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari, pendidikan, kesehatan, pembelian pakaian, pembayaran sewa rumah yang secara relatif sanggup menghipnotis jiwa dan tekanan yang sering kali kesudahannya dilampiaskan terhadap anak-anak.

b. Masalah keluarga

Masalah keluarga yang dimaksudkan lebih mengacu pada situasi keluarga, khususnya relasi orang bau tanah yang kurang harmonis. Seorang ayah akan sanggup melaksanakan kekerasan terhadap anak-anaknya semata-mata sebagai pelampiasan atau upaya untuk pelepasan rasa jengkel dan marahnya terhadap istri. Sikap orang bau tanah yang tidak menyukai anak-anak, pemarah dan tidak bisa mengendalikan emosi juga sanggup penyebab terjadinya kekerasan pada anak.

c. Faktor perceraian

Perceraian sanggup menimbulkan problematika rumahtangga menyerupai duduk kasus hak pemeliharaan anak, pemberian kasih sayang, pemberian nafkah dan sebagainya. Akibat perceraian juga akan dirasakan oleh bawah umur terutama dikala orang bau tanah mereka menikah lagi dan anak harus dirawat oleh ibu atau ayah tiri. Banyak masalah tindakan kekerasan sering dilakukan oleh pihak ayah atau ibu tiri tersebut.

d. Kelahiran anak

Kelahiran anak di luar nikah, tidak jarang akan menimbulkan masalah antara orang bau tanah anak, apalagi melibatkan pihak kelurga dari pasangan tersebut. Akibatnya, anak akan banyak mendapatkan perlakuan yang tidak menguntungkan, menyerupai anak merasa disingkirkan, harus mendapatkan sikap diskriminatif, tersisih atau disisihkan oleh keluarga bahkan harus mendapatkan sikap yang tidak adil.

e. Menyangkut permasalahan jiwa dan psikologis

Kajian psikologis disebutkan bahawa orang bau tanah yang melaksanakan tindak kekerasan atau penganiayaanterhadap bawah umur yaitu mereka yang mempunyai problem psikologis. Mereka senantiasa berada dalam situasi kecemasan (anxiety) dan tertekan akhir mengalami depresi atau stress. Secara tipologis ciri-ciri psikologis ysng menandai situasi tersebut antara lain : adanya perasaan rendah diri,harapan terhadap anak yang tidak realistis, keinginan yang bertolak belakang dengan kondisinyadan kurangnya pengetaguan perihal bagaiman cara mengasuh anak yang baik.

f. Ilmu dan Pendidikan

Faktor terjadinya kekerasan atau pelanggaran terhadap hak-hak anak yaitu tidak dimilikinya pendidikan atau pengetahuan religi yang memadai.

Sekian artikel tentang Faktor-faktor Penyebab Child Abuse Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor-Faktor Penyebab Child Abuse Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment