Karakterisitik Eksperimen Dan Aturan Kausalitas Berdasarkan Para Ahli

Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli - Macam-macam penelitian psikologi yang biasanya dipakai oleh akademisi. Kumar dalam Seniati dkk. (2011), Jenis penelitian sanggup dikelompokkan menurut 3 perspektif (1) aplikasi, (2) Tujuan yang akan dicapai, (3) Tipe informasi. Penggolongan penelitian menurut tipe perspektif isu dibedakan menjadi 2 yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif bukan berupa angka akan tetapi berupa deskripsi. Sedangkan pada penelitian kuantitatif, data berupa angka yang akan dianalisa secara deskriptif. Jenis penelitian yang termasuk kualitatif yaitu penelitian studi kasus, etnografi, dan fenoenologi. Data penelitian kualitatif kemudian akan diolah secara deskriptif dengan menganalisa isi setiap kata atau kalimat supaya menjadi data yang ilmiah serta sanggup dipertanggungjawabkan.
Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli

Penelitian kuantitatif ada dua jenis yaitu penelitian eksperimental dan penelitian non eksperimental. Eksperimen intinya sanggup dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan. Selanjutnya yang akan kita bahas mengenai penelitian eksperimental.

Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli
Baca juga: Pengertian Variabel dan Jenis Variabel

Karakteristik Eksperimen

Eksperimen psikologis yaitu observasi yang objektif terhadap suatu fenomena yang dibentuk supaya terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau kebig divariasikan dan yang lain dibentuk konstan.

Pada dasarnya karakteristik penelitian eksperimen ada 3 yaitu:
  • Adanya manipulasi 
  • Situasi terkontrol ketat 
  • Random assignment atau randomisasi 

Manipulasi yaitu proses memperlihatkan perlakuan atau mengkondisikan keadaan atau insiden yang berbeda kepada subjek penelitian.

Penelitian eksperimen > ada proses memperlihatkan perlakuan pada VB (Variabel Bebas) untuk melihat pengaruhnya pada VT (Variabel Terikat).

Suatu variable disebut bebas lantaran peneliti punya kebebasan untuk mengubah atau memvariasikan variable tersebut. Pemberian pada VB untuk melihat pengaruhnya yang terjadi pada subjek.

Dalam penelitian eksperimental, peneliti sudah mengetahui penyebabnya (VB) kemudian memunculkan balasannya (VT). Penelitian eksperimen membuat VT untuk muncul dimasa yang mendatang. > sifat penelitian eksperimen yaitu prospektif.

Contoh manipulasi: satu kelompok diberikan perlakuan untuk melaksanakan relaksasi selama 10 menit menjelang tidur, sedangkan kelompok lain tidak melaksanakan meditasi. Disini manipulasi terlihat pada santunan acara relaksai > acara relaksasi ini sebagai variable bebas.

Apabila sebuah penelitian eksperimental melibatkan dua orang atau lebih VB, maka minimal salah satu VB harus dimanipulasi.

Ada kontrol: kontrol diberikan dengan maksud supaya suatu tanggapan VT hanya ditimbulkan oleh satu penyebab dari VB saja. Faktor-faktor lain di luar variable bebas yang menpengaruhi VT disebut variable sekunder (VS).

Salah satu bentuk mengontrol VS dengan cara variabel bebas divariasikan dan variable sekunder dibentuk tetap atau konstan dan setara.

Misalnya: santunan perlakuan efek gaya berguru ceramah dengan kecepatan penguasaan mata pelajaran > kontrol diberikan pada variable sekunder berupa tingkat inteligensi dibentuk setara, pengalaman dari akseptor dibentuk seragam, dll.

Random Assignment atau Randomisasi

Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli

Randomisasi yaitu proses memasukkan subjek secara acak ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Randomisasi juga berperan untuk mengontrol VS.

Secara acak dilakukan contohnya dengan cara mengundi akseptor ketika memasukkan kelompok eksperimen atau kontrol.

Randon sampling yaitu menentukan subjek secara acak dari populasi untuk dimasukkan ke dalam subjek penelitian. Agar subjek penelitian atau sampel sanggup mewakili populasi maka perlu dilakukan random sampling. Random sampling tidak harus dilakukan dalam penelitian eksperimen lantaran seringkali populasi tidak diketahui.

Hukum Kausalitas

Terminologi

Eksperimen: sebuah pengukuran dibawah kontrol yang dibentuk untuk memperlihatkan , kebenaran, menyelidiki validitas dari hipotesis, atau membedakan kegunaan dari sesuatu yang tidak diujikan.
Causa: Prosedur terjadinya efek, hasil, dan konsekuensi.
Kondisi yang menjadi penyebab suatu insiden tertentu.


Contoh: kebakaran hutan disebabkan oleh beberapa hal puntung rokok, isu terkini kemarau berkepanjangan, pembakaran untuk lahan dll.

Penelitian > berfokus pada satu penyebab dengan melihat latar belakang teori, insiden yang perneh ada, imbas yang ditimbulkan, adanya insiden pembanding dll.

Effect mengambarkan perbedaan antara apa yang terjadi dengan apa seharusnya terjadi.

Counterfactual model: model ini menjelaskan hal yang berlawanan dengan fakta

Dalam eksperimen kita mengobservasi apa yang terjadi dengan santunan treatment, counterfactual model mengambarkan apa yang seharusnya terjadi apabila objek menerima perlakuan secara teratur. Ini bersifat prediksi atas apa yang akan terjadi sesudah treatment.

John Stuart Mill Menerangkan wacana causal relationship dan membagi menjadi 5 hal yaitu:

1. Method of agreement (persamaan)

Hubungan alasannya yaitu tanggapan dengan mengamati satu faktor yang sama pada dua atau lebih teladan kejadian. Faktor yang sama tersebut dianggap sebagai penyebab insiden itu.

Contoh:
  • Mahasiswa kelas PKK + gaya mengajar ceramah > cepat paham 
  • Mahasiswa regular + gaya mengajar ceramah àcepat paham 
Contoh diatas memperlihatkan semua faktor sekunder (VS) dibentuk konstan di semua kelompok baik eksperimen maupun kontrol.

2. Method of different (perbedaan)

Hubungan alasannya yaitu tanggapan sanggup diketahui melalui metode ini dengan melihat dampak atau hasil yang berbeda pada dua insiden yang sama pada semua faktor, kecuali satu faktor yang berbeda.

Contoh:
  • Karyawan mengikuti training motivasi kerja > produktif 
  • Karyawan tidak mengikuti training motivasi kerja > tidak tidak produktif 

Metode ini menjadi dasar penelitian yang bersifar eksploratif yaitu penelitian untuk melihat apakah VB mensugesti VT. Penelitian dengan membandingan dari hasil kedua kelompok subjek.

3. Joint method of agreement and different (metode persamaan dan perbedaan)

Metode persamaan untuk mencari satu faktoryang sama sebagai penyebab dan beberapa insiden yang sama. Hasilnya dipakai untuk membuat hipotesis yang akan diuji memakai metode perbedaan.

Contoh:
Kondisi I
Karyawan perempuan + training produktivitas kerja à prestasi kerja meningkat
Karyawan Laki-laki + training produktivitas kerja à prestasi kerja meningkat

Kondisi II
Karyawan + training produktivitas kerja > prestasi kerja meningkat
Karyawan + training produktivitas kerja > prestasi kerja menurun

4. Method of concomitant variation (variasi seirama )

Hubungan alasannya yaitu tanggapan terjadi apabila variasi pada variable hasil (VT) berparalel dengan variasi pada variable penyebab (VB). Metode ini dipakai sesudah kausalitas dihasilkan dari metode persamaan atau perbedaan.

Contoh:
Prestasi kerja (contoh diatas) à diberikan perlakuan bervariasi pada VB (Pelatihan A, B, Dan Cà lamanya training divariasikan).

5. Method of residu (sisa)

Bahwa apabila faktor spesifik telah diketahui menjadikan satu insiden tertentu, dan hanya tersisa satu faktor spesifik, serta satu insiden yang belum diketahui > faktor spesifik sebagai penyebab.

Contoh :

Menonton tayangan agresifitas + intelligensi rendah + harga diri rendah à berangasan + prestasi rendah + introvert
Harga diri rendah > introvert
Inteligensi rendah > prestasi rendah
Menonton tayangan agresifitas > berangasan

Metode kausalitas ini jarang dipakai dalam penelitian eksperimental.

Keunggulan dan Kelemahan

Kelebihan:


1. Hubungan Variabel tergantung –Variabel Bebas lebih berpengaruh

Hubungan sebab-akibat yang diperoleh bahwa VB menjadikan VT, lebih berpengaruh dibandingkan hasil penelitian non eksperimental. Artinya bahwa VT yang terjadi atau muncul dalam penelitian eksperimental hanya disebabkan oleh VB bukan oleh faktor-faktor lain (VS).


2. Manipulasi sanggup diberikan dengan banyak sekali cara

Misalnya, memperlihatkan perlakuan secara bervariasi untuk kelompok yang berbeda, kelompok A diberikan training administrasi stress selama 5 hari, kelompok B diberikan training hanya 3 hari kemudian dibandingkan hasilnya.

Kekurangan:

1. Tidak sanggup eksklusif digeneralisasikan. Terkadang membutuhkan waktu usang > treatmen perlu diberikan berulang untuk menerima hasil.

Hasil penelitian eksperimen tidak sanggup eksklusif dipakai dalam kehidupan sehari-hari, hal ini lantaran kondisi dalam eksperimen sangat terkontrol sehingga situasinya tidak ibarat dalam kehidupan sehari-hari. Kontrol disini mempunyai kelemahan menjadikan situasi menjadi tidak alamiah. Untuk memakai hasil penelitian eksperimen biasanya benar-benar dikontrol subjek yang dikenakan mempunyai karakteristik sama dengan hasil penelitian, selain itu kondisi juga dikontrol sesuai dengan suasana penelitia atau dicari yang sama.

2. Ketidakadekuatan penelitian eksperimen meneliti sikap manusia. (perilaku dipengaruhi banyak faktor). > perlu kontrol yang tepat.

Ini merupakan salah satu kritik terhadap penelitian eksperimental yang menganggap insan sebagai objek yang sanggup dimanipulasi. Atau sanggup dianggap insan menjalani proses yang mekanistis hanya berespon terhadap stimulus. Kritik ini menerima bantahan bahwa manipulasi dalam penelitian eksperimen terjadi hanya pada ketika memperlihatkan kondisi tertentu. Manusia tidak dianggap sebagai mesin yang kosong tetapi mempunyai perasaan, pikiran, dan kehendal sendiri

3. Penelitian eksperimen membutuhkan waktu yang usang

Namun, alasan ini sepenuhnya bekum tentu benar, kadang-kadang suatu penelitian eksperimental dilakukan dalam waktu yang relative singkat disbanding non eksperimental. Penelitian eksperimental membutuhkan waktu yang usang lantaran ada beberapa VB yang harus dimanipulasi.

Kuasi Eksperimen

Penelitian kuasi eksperimen merupakan penelitian eksperimen yang tidak semua syarat eksperimen terpenuhi yaitu manipulasi, randomisasi, dan kontrol. Desain ini oleh sebagian tokoh diperdepatkan lantaran tidak masuk ke dalam prasyarat penelitian eksperimen. Akan tetapi, oleh beberapa hebat memberi nama desain ini dengan eksperimen semu atau kuasi.

Tidak terpenuhinya prasyarat eksperimen misalnya, peneliti tidak melaksanakan randomisasi lantaran kesulitan menemukan subjek penelitian atau subjek terbatas.

Contoh lain peneliti tidak menyediakan kelompok kontrol lantaran keterbatasan karakteristik subjek.

Adapun persamaan penelitian eksperimental kuasi dengan penelitian ekperimen adalah:
  • Sama-sama meneliti kekerabatan alasannya yaitu akibat 
  • Bersifat prospektif yaitu membuat sesuatu (VT) supaya terjadi di masa mendatang 
  • Adanya atau dimungkinkan kelompok kontrol tetapi tidak dilakukan randomisasi. 

Baik penelitian eksperimental ataupun eksperimen mempunyai desain berbeda, ini akan dibahas pada modul selanjutnya.

Sekian artikel wacana Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Karakterisitik Eksperimen Dan Aturan Kausalitas Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment