Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Jenis Sikap Garang Berdasarkan Para Ahli

Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis Perilaku Agresif Menurut Para Ahli - Baiklah sobat psikologi, dalam artikel ini kita akan membahas kembali sikap yang tergolong agresif. Untuk itu pembahasan ini akan dimulai dengan pengertian dari sikap agresif, ciri-ciri pada sikap agresif, dan dilanjutkan dengan jenis-jenis dari sikap agresif.

Pengertian Perilaku Agresif

Davidoff (dalam Wiwik, 2007) mendefinisikan aksi yaitu setiap tindakan makhluk yang ditujukan untuk menyerang dan menyakiti makhluk lainnya.

Atkinson (1987) menjelaskan berangasan yaitu sikap yang secara sengaja bermaksud melukai orang lain (secara fisik atau verbal) atau menghancurkan harta benda.

Kartono (2002) menyampaikan agresivitas yaitu reaksi primitif dalam bentuk kemarahan andal dan ledakan emosi tanpa kendali, serangan, kekerasan, tingkah laris kegila-gilaan dan sadistis.

David O Sears (dalam Wiwik, 2007) mendefinisikan agresivitas sebagai tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain.
 dan Jenis Perilaku Agresif Menurut Para Ahli Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis Perilaku Agresif Menurut Para Ahli
Perilaku Agresif Seseorang
Baca juga: Aspek-aspek Kepercayaan Diri Menurut Para Ahli
Brian Carrol (2004), mengemukakan sikap berangasan yaitu sikap verbal maupun non-verbal yang menyalahkan atau melabel orang lain, dengan memakai kata-kata yang berlebihan, mengkritik berlebihan/ dengan tajam, meremehkan orang lain, menunjuk-nunjuk (menggunakan jari), mengacungkan pukulan (genggaman tangan), bersuara keras dan menekan, mata melotot, pose badan yang mengintimidasi (dalam Psychemate, 2007).

Myers (dalam Sarwono, 2002), sikap berangasan yaitu sikap fisik atau ekspresi yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang lain.

Menurut Murray (dalam Chaplin, 2005) memperlihatkan citra sikap berangasan yaitu kebutuhan untuk menyerang, memperkosa atau melukai orang lain, meremehkan, merugikan, mengganggu, membahayakan, merusak, menjahati, mengejek, mencemooh, atau menuduh secara jahat, menghukum berat atau melaksanakan tindakan sadistis lainnya.

Berdasarkan pengertian diatas sanggup disimpulkan bahwa sikap berangasan yaitu kecendrungan untuk berperilaku melukai orang lain (baik secara fisik atau verbal) atau menghancurkan harta benda secara sengaja dalam wujud sikap melawan dengan sangat kuat, berkelahi, melukai, menyerang, merusak fasilitas, menikam, membunuh atau menghukum orang lain, berkata kasar, menggertak, mengancam dan lain-lain.

Ciri-ciri Perilaku Agresif

Bower & Bower (dalam Psychemate, 2007) mengungkapkan ciri-ciri sikap agresif:

a. Mengekspresikan perasaannya tanpa mengindahkan atau menyinggung perasaan orang lain.

b. Banyak berbicara dan dengan cara yang cepat, serta banyak membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya

c. Mata tidak ekspresif, merendahkan, dingin, melotot, dan memalingkan muka saat berbicara dengan orang lain.

d. Ketika dipuji orang lain, ia akan membanggakan dirinya sampai menciptakan orang yang memujinya merasa tersinggung.

e. Bersikap ”sok tahu” yaitu mencoba untuk memperlihatkan opini atau pendapat atas semua hal, memperlihatkan pandangan mereka, berpikir bahwa mereka mempunyai semua bukti, analisa dan balasan

f. Menyerang orang lain yang tidak sependapat dengan dirinya, dengan cara memotong pembicaraan, mengintimidasi, mendominasi, atau terlalu mengontrol.

g. Menyerang, mengintimidasi, mengkritik, tanpa meminta klarifikasi lebih lanjut.

h. Tidak mau tahu terhadap banyak sekali alasan yang melatarbelakangi tindakan/sesuatu yang tidak menyenangkan

i. Menyatakan ketidaksetujuan dengan nada menyerang dan mengintimidasi, sampai menyinggung perasaan orang lain.

j. Mempertahankan haknya tanpa mempedulikan hak orang lain.

k. Menyampaikan keluhan dengan sikap meledak-ledak.

l. Mengkonfrontasi kembali dalam merespon sesuatu.

Perilaku berangasan merupakan corak sikap yang mengungkapkan pikiran, perasaan, kehendak dan kepentingan yang dilakukan melalui kata-kata dan atau tindakan-tindakan yang keras, kasar, menekan dan melecehkan tanpa mempertimbangkan perasaan dan harga diri orang lain. Orang dengan sikap berangasan sangat menjaga hak-hak dan kepentingan sendiri, tetapi sebaliknya kurang menghargai hak-hak dan kepentingan orang lain. Tujuannnya ingin serba menang dan memperoleh apa yang diinginkan dengan mengalahkan orang lain. Mottonya “I’m OK, you’re not OK” (dalam Psychemate, 2007).

Jenis-jenis Agresi

Agresi mempunyai jenis yang banyak, sementara dampaknya sanggup sangat serius pada korban. Secara umum Myers (dalam Sarwono, 2002) membagi aksi dalam dua jenis yaitu:

a. Agresi rasa benci atau aksi emosi (hostile aggression)

Merupakan ungkapan kemarahan dan ditandai dengan emosi yang tinggi. Perilaku aksi pada jenis ini berpusat pada tujuan dari aksi itu sendiri. Agresi ini disebut aksi jenis panas. Akibat dari aksi ini tidak dipikirkan oleh pelaku dan pelaku memang tidak peduli kalau akhir perbuatannya lebih banyak menyebabkan kerugian daripada manfaat.

b. Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain (instrumental aggression)

Agresi jenis ini tidak disertai emosi. Antara pelaku dan korban kadang kala tidak ada korelasi pribadi. Agresi hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan lain.

Pembagian yang lebih rinci dikemukakan oleh Sears, Fredman & Peplau (dalam Sarwono, 2002):

1. Perilaku melukai dan maksud melukai

Perilaku melukai contohnya menembak orang dengan pistol belum tentu dengan maksud melukai, sebaliknya maksud melukai hendak menembak orang belum tentu berakibat melukai contohnya pistolnya ternyata kosong atau macet. Perilaku berangasan yaitu yang paling sedikit mempunyai unsur maksud melukai dan lebih niscaya terdapat pada perbuatan yang bermaksud melukai dan berdampak sungguh-sungguh melukai.

2. Perilaku berangasan yang antisosial dan yang proposial

Perilaku berangasan yang proposial contohnya polisi membunuh teroris biasanya tidak dianggap sebagai agresi, sementara sikap berangasan yang antisosial menyerupai teroris membunuh sandera dianggap agresif.

3. Perilaku dan perasaan berangasan

Ini pun harus dibedakan walaupun kenyataannya sulit dibedakan alasannya yaitu sumbernya yaitu pada derma artibusi oleh korban terhadap pelaku. Orang yang terinjak kakinya contohnya mungkin tidak merasa menjadi korban walaupun kakinya kesakitan alasannya yaitu dalam keadaan penuh sekali.

Sekian artikel tentang Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis Perilaku Agresif Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Jenis Sikap Garang Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment