Pengertian Dan Komponen Dalam Komunikasi Berdasarkan Para Ahli

Pengertian dan Komponen Dalam Komunikasi Menurut Para Ahli -  Baiklah sebab sebelumnya kita sudah membahas wacana remaja, kali ini akan membagikan menyerupai apa pengertian dari komunikasi. Komunikasi juga mempunyai beberapa komponen di dalamnya yang akan dibahas pada artikel di bawah ini.
Pengertian dan Komponen Dalam Komunikasi Menurut Para Ahli Pengertian dan Komponen Dalam Komunikasi Menurut Para Ahli
Pengertian Komunikasi dan Komponennya
Baca juga: Pengertian dan Ciri-ciri Remaja

Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata Latin Communicatio, dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama, sama disini maksudnya yaitu sama makna. Kaprikornus komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan oleh komunikan.


Dalam komunikasi minimal mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal sebab acara komunikasi tidak hanya formatif yakni biar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu biar orang lain bersedia mendapatkan suatu paham atau keyakinan, melaksanakan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.

Menurut Rakhmat (2000), wacana komunikasi yang dikutipnya dari kamus Psikologi, Dictionary of Behaviour Science, menyebutkan enam pengertian komunikasi yaitu:
  • Penyampaian perubahan energi dari satu kawasan ke kawasan yang lain menyerupai dalam sistem syaraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara. 
  • Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme. 
  • Pesan yang disampaikan. 
  • (Teori komunikasi) proses yang dilakukan satu sistem untuk mensugesti sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan. 
  • (Kurt Lewin) imbas satu wilayah personal pada wilayah yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain. 
  • Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi. 

Komunikasi berdasarkan Wursanto (2004) yaitu proses acara pengoperan atau penyampaian informasi atau gosip yang mengandung arti dari satu pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain, dalam perjuangan mendapatkan saling pengertian.

Harwood (dalam Wursanto, 2004) menyampaikan komunikasi sebagai proses untuk membangkitkan perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali ingatan-ingatan.

James F. Stoner (dalam Widjaja, 2000) menyampaikan komunikasi yaitu proses dimana seorang berusaha menunjukkan pengertian dengan cara pemindahan pesan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, contoh diartikan sebagai bentuk (stuktur) yang tetap. Sedangkan komunikasi yaitu proses penciptaan arti terhadap gagasan atau wangsit yang disampaikan. Komunikasi yaitu pengiriman dan penerimaan pesan atau gosip antara dua orang atau lebih dengan cara yang sempurna sehingga pesan yang dimaksud sanggup dipahami, hubungan, kontak.

Dengan demikian contoh komunikasi sanggup dipahami sebagai contoh kekerabatan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang sempurna sehingga pesan yang dimaksud sanggup dipahami.

Menurut Djamarah (2004) komunikasi dalam keluarga sanggup berlangsung secara timbal balik dan silih berganti, bisa dari orang renta ke anak atau dari anak ke orang tua, atau dari anak ke anak. Awal terjadinya komunikasi sebab ada sesuatu pesan yang ingin disampaikan. Siapa yang berkepentingan untuk menyampikan suatu pesan berpeluang untuk memulai komunikasi, yang tidak berkepentingan untuk memberikan suatu pesan cenderung menunda komunikasi.

Pola komunikasi yang dibangun akan mensugesti contoh bimbing orang tua. Dengan contoh komunikasi yang baik dibutuhkan akan tercipta contoh bimbing yang baik. Kegiatan pengasuhan anak akan berhasil dengan baik bila contoh komunikasi yang tercipta didasari dengan cinta dan kasih sayang dengan memposisikan anak sebagai subjek yang harus dibina, dibimbing, dan didik dan bukan sebagai objek semata.

Pola komunikasi dalam keluarga yang berfungsi:

a. Menggunakan emosional: marah, tersinggung, sedih, gembira
b. Komunikasi terbuka dan jujur
c. Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
d. Konflik keluarga dan penyelesaiannya

Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi:

a. Fokus pembicaraan hanya pada seseorang (tertentu)
b. Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
c. Kurang empati
d. Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
e. Tidak bisa memfokuskan pada satu isu
f. Komunikasi tertutup
g. Bersifat negatif
h. Mengembangkan gosip

Berdasarkan pengertian di atas maka sanggup disimpulkan bahwa contoh komunikasi yaitu penyampaian pesan, informasi yang dilakukan oleh individu kepada individu lainnya untuk mendapatkan persamaan makna dan pengertian.

Komponen-komponen Dalam Komunikasi

Wursanto (2004) membagi komponen dalam komunikasi ke dalam lima unsur yaitu:

a. Pengirim gosip atau komunikator

Pihak komunikator harus berusaha untuk mengemukakan hal yang terkandung dalam pikirannya secara terang kepada pihak yang mendapatkan gosip sehingga gampang dan cepat dimengerti. Dalam memberikan berita, komunikan harus memperhatikan dengan siapa atau kepada siapa gosip itu disampaikan.

b. Bentuk gosip atau pesan

Berita sanggup disampaikan dalam aneka macam bentuk, contohnya bentuk perintah, instruksi, saran undangan (baik secara mulut maupun secara tertulis), bentuk pengumuman, edaran. Isi pesan harus terang sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim gosip sanggup diterima oleh pihak akseptor pesan.

c. Penerima berita

Pihak komunikan harus mengadakan balasan terhadap gosip yang diterima. Penerima gosip harus menafsirkan gosip yang diterima menyerupai yang dimaksud oleh pengirim berita.

d. Prosedur pengiriman berita

Prosedur pengiriman gosip menyangkut sarana yang digunakan dalam mengirim berita. Ada tiga macam bentuk gosip yaitu:

1) Berita yang bersifat audible yaitu gosip yang sanggup didengar, baik secara langsung, secara tidak eksklusif (melalui sarana telepon, radio) maupun dengan memakai tanda-tanda.

2) Berita yang bersifat visual (dapat dilihat), baik yang berbentuk goresan pena (surat edaran, pengumuman, majalah).

3) Berita yang bersifat audio-visual (yang sanggup didengar dan dilihat), baik melalui televisi, pameran, kesenian.

e. Reaksi atau tanggapan

Reaksi yang diberikan oleh pihak akseptor gosip disebut balasan atau respon. Dengan balasan yang diberikan oleh akseptor berita, maka pihak komunikator sanggup mengetahui apakah gosip yang dikirim hingga dan dimengerti atau tidak oleh komunikan.

Sekian artikel tentang Pengertian dan Komponen Dalam Komunikasi Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Dan Komponen Dalam Komunikasi Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment