Pengertian Konsep Diri, Teori Konsep Diri Dan Dimensi Konsep Diri Berdasarkan Jersid

Pengertian Konsep Diri, Teori Konsep Diri dan Dimensi Konsep Diri Menurut Jersid - Suatu tingkah laris biasanya beranjak dari suatu pola, organisasi dan integrasi dalam pencapaian tujuan. Hal yang melaksanakan fungsi organisasi, integrasi dari tingkah laris ini yaitu “self consept” atau konsep diri. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa konsep diri ini merupakan sentral dari kepribadian manusia. Konsep diri ini berbentuk dari adanya kemampuan insan untuk mengambil jarak dan menempatkan diri sebagai objek bagi dirinya sendiri.

Konsep diri ini mempunyai pengertian yang sangat luas, sehingga sulit untuk menciptakan definisi yang lengkap dan khusus. Namun sebagai citra secara umum penulis kemukakan beberapa definisi ihwal konsep diri dari beberapa ahli:
 Teori Konsep Diri dan Dimensi Konsep Diri Menurut Jersid Pengertian Konsep Diri, Teori Konsep Diri dan Dimensi Konsep Diri Menurut Jersid
Konsep Diri
Baca juga: Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal
Menurut Raimy (dalam Burns 1993) konsep diri sebagai suatu system persepsi yang dipelajari yang berfungsi sebagai suatu objek di dalam lapangan persepsi”

Menurut Fitts (dalam Burns 1993) konsep diri yaitu merupakan keseluruhan kesadaran atau persepsi mengenai diri sebagai yang diobeservasi, dialami, dan dinilai oleh dirinya sendiri.

Menurut Jersild (dalam Burns 1993) konsep diri merupakan perpaduan dari pikiran, perasaan, perjuangan dan harapan, pandangan ihwal dirinya dimasa lalu, ketika ini dan yang akan datang, serta sikap-sikapnya yang menyangkut harga dirinya sendiri”.

Menurut Burns (1993) Konsep diri yaitu suatu citra adonan dari apa yang dipikirkan,, orang-orang lain beropini ihwal diri yang dimaksud, dan menyerupai apa diri yang diinginkan itu.

Menurut Rogers (dalam Burns 1993) Konsep diri yaitu kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang bekerjasama dengan saya dan membedakan saya dari yang bukan aku.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan sanggup dikatakan bahwa konsep diri merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri, yang mencakup gambaran, penilaian, dan keyakinan terhadap dirinya sendiri secara menyeluruh, yang didalamnya juga terdapat penilaian dan emosi mengenai diri.

Konsep Diri Menurut Jersild

Setiap individu mempunyai rincian pendapat yang bervariasi ihwal dirinya, sebagaimana yang dijelaskan Jersild (1974) bahwa konsep diri merupakan perpaduan dari pikiran, perasaan, perjuangan dan harapan, pandangan ihwal dirinya dimasa lalu, ketika ini dan yang akan datang, serta sikap-sikapnya yang menyangkut harga dirinya.

Munculnya banyak sekali variasi pada tiap individu dalam memandang dirinya yaitu sebagai akhir dari masing-masing individu mempunyai persepsi yang berbeda ihwal dirinya, maka untuk memahami seorang individu yaitu tidak perlu untuk mengetahui secara sempurna rincian citra dirinya dari masing-masing individu itu, alasannya yaitu muatan emosional atau nilai penghargaan terhadap diri akan lebih banyak pengaruhnya terhadap munculnya perbedaan individu dalam bertingkah laku. Dengan kata lain bagaimana cara individu mencicipi ihwal dirinyalah yang akan mewarnai persepsinya terhadap dunia fenomenalogisnya.

Lapangan fenomenalogisnya merupakan totalitas dari pengalaman yang disadari oleh seseorang pada setiap saat. Dengan demikian bagaimana cara seseorang bertingkah laris merupakan hasil dari bagaimana ia mengamati situasi tersebut dan dirinya sendiri pada ketika tindakannya. Kesadaran merupakan salah satu dari tingkah laku. Segala bab di dalam lapangan fenomenal yang dialami individu sebagai bab atau karakteristik dari dirinya sendiri disebut sebagai diri fenomenal, dan setiap individu akan mengalami diri fenomenal yang berbeda-beda. Diri fenomenal ini merupakan objek yang sekaligus sebagai pelaku.

Dimensi Dalam Konsep Diri Dari Jersild (1952)

1. Kebahagiaan dan kepuasan

Kebahagiaan dan kepuasan merupakan hasil yang diperoleh individu terhadap apa yang dimilikinya dan yang telah dicapainya, dalam hal konsep diri ini terhadap label yang diberikan individu untuk menggambarkan diri dan membangun identitasnya. Elemen identitas diri ini akan terus berkembang seiring dengan semakin berkembangnya kemampuan individu, aktivitas, keanggotaan dalam kelompok serta sumber identifikasi. Pada kenyataannya identitas diri berkaitan dekat dengan tingkah laku, dimana akan menghasilkan sebuah kebahagiaan dan kepuasan individu terhadap apa yang dimilikinya.

2. Tingkah laris sosial

Kebahagiaan dan kepuasan merupakan hasil yang diperoleh inidividu terhadap apa yang dimilikinya dan yang telah dicapainya, dalam hal konsep diri ini tercakup label yang diberikan individu untuk menggambarkan diri dan membangun identitasnya. Elemen identitas diri ini akan terus berkembang seiring dengan semakin berkembangnya kemampuan individu, aktivitas, keanggotaan dalam kelompok serta sumber indentifikasi. Pada kenyataannya identitas diri berkaitan dekat dengan tingkah laku, dimana akan menghasilkan sebuah kebahagiaan dan kepuasan individu terhadap apa yang dimilikinya.

3. Kegelisahan

Kegelisahan yang dialami individu merupakan hasil penilaian terhadap sesuatu yang dipersepsinya. Penilaian ini pada karenanya lebih menawarkan kiprah dalam memilih tingkah laris yang ditampilkan, sehingga pada karenanya akan memilih seberapa jauh ia sanggup mendapatkan dirinya. Apabila individu sanggup mendapatkan dirinya dengan baik maka ia menganggap dirinya bisa diterima oleh orang lain, sebaliknya apabila ia menganggap dirinya tidak baik maka ia akan mengalami kegelisahan lantaran ia menganggap bahwa dirinya tidak bisa diterima oleh orang lain.

4. Popularitas

Popularitas yaitu hasil dari tingkah laris social, aspek tingkah laris sosial ini yaitu bagaimana individu bergaul dan bertingkah laris sehingga ia akan sanggup mengenali dirinya baik dalam bersosialisasi dengan lingkungan. Sehingga menghipnotis popularitasnya.

5. Kompetensi akademis

Kompetensi akademis merupakan kemampuan individu dalam mencapai prestasi, dimana kompetensi akademis yang dimiliki individu akan dipakai dengan optimal untuk mencapai hal-hal yang diinginkan oleh individu tersebut, terutama bagi siswa kemampuan yang dimilikinya akan dipakai secara optimal untuk mencapai prestasi, dimana prestasi siswa yaitu hasil berguru yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan kiprah dan kegiatan pembelajaran disekolah dan prestasi berguru siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai dari hasil penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap kiprah siswa dan ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

6. Penampakan fisik

Penampakan fisik yaitu bagaimana individu menilai dirinya sendiri yang menyangkut keberadaan dan penerimaan ia terhadap diri sendiri.

Manusia cenderung menawarkan penilaian terhadap sesuatu yang dipersepsinya. Oleh lantaran itu label-label yang dikenakan pada dirinya bukanlah semata-mata menggambarkan dirinya tetapi dibalik itu juga sarat dengan nilai-nilai. Penilaian inilah yang pada karenanya lebih menawarkan kiprah dalam memilih kepuasan seseorang akan dirinya atau seberapa jauh ia sanggup mendapatkan dirinya.

Dalam prosesnya masing-masing individu akan mempunyai penilaian yang berbeda-beda ihwal dirinya, ada yang menganggap dirinya sebagai orang yang berakal sehingga dengan persepsinya ini ia akan menawarkan penilaian dirinya secara positif, sebaliknya ada yang menganggap dirinya sebagai orang yang terbelakang sehingga dengan persepsinya ini akan menawarkan penilaian negatif terhadap dirinya. Kecenderungan penilaian diri ini tidak saja merupakan komponen utama dari persepsi diri melainkan juga merupakan komponen utama pembentuk harga diri.

Penghargaan intinya didapat dari dua sumber utama, yaitu : dari diri sendiri (internal) dan dari orang lain (eksternal). Penghargaan diri ini diperoleh kalau seseorang berhasil mencapai tujuan-tujuan nilai tertentu. Umumnya nilai-nilai dan tujuan-tujuan pada awalnya dimasukkan oleh orang lain. Penghargaan hanya akan didapat melalui pemenuhan tuntutan dan keinginan orang lain. Namun pada ketika diri sebagai pelaku telah bekerjasama tingkah laris aktualisasi diri, maka penghargaan juga sanggup berasal dari diri sendiri. Oleh lantaran itu, sekalipun harga diri merupakan hal yang fundamental untuk aktualisasi diri, aktualisasi diri juga penting untuk menumbuhkan harga diri.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Konsep Diri, Teori Konsep Diri Dan Dimensi Konsep Diri Berdasarkan Jersid"

Post a Comment