Penyalahgunaan Dan Ketergantungan Zat Adiktif Serta Obat Terlarang

Penyalahgunaan dan Ketergantungan Zat Adiktif serta Obat Terlarang - Artikel ini dalam cakupan psikologi absurd akan membahas mengenai penyebab dan jenis penyalahgunaan zat dan obat serta mengenali penangannya dengan tepat. Melalui artikel ini diperlukan sanggup memahami banyak sekali jenis gangguan yang terkait dengan penyalahgunaan zat dan obat serta mengenali penangannya dengan sempurna sehingga bisa mengenali gangguan dengan tepat.

Pengertian Ketergantungan Zat

Menurut Davison dkk (2006) penggunaan zat secara patologis dikelompokkan dalam dua kategori yaitu:
  • Penyalahgunaan Zat 
  • Ketergantungan Zat 

Ketergantungan zat dalam DSM IV-TR ditandai oleh adanya banyak sekali problem yang berkaitan dengan konsumsi suatu zat. Permasalahan ini mencakup:
  • Toleransi penggunaan zat: Sulit untuk berhenti dalam memakai zat 
  • Berbagai problem fisik atau psikologis yang semakin parah alasannya yaitu penggunaan obat 
  • Mengalami problem dalam pekerjaan atau dengan teman-teman 

Ketergantungan obat didiagnosis sebagai kondisi yang disertai dengan ketergantungan fisiologis (yang disebut dengan kecanduan) jikalau terdapat toleransi atau tanda-tanda putus zat. Toleransi diindikasikan dengan:
  • Dosis zat yang dibutuhkan untuk menghasilkan imbas yang diinginkan lebih besar 
  • Efek obat menjadi sangat berkurang jikalau mengkonsumsi obat dalam takaran yang biasa. 

Putus zat harus menjadi kriteria wajib bagi diagnosis ketergantungan zat.

Untuk diagnosis penyalahgunaan zat seseorang harus memenuhi kriteria berikut ini:
  • Gagal memenuhi tanggung jawab dalam pekerjaan atau keluarga 
  • Memaparkan orang yang bersangkutan pada banyak sekali ancaman fisik menyerupai mengendarai kendaraan beroda empat dalam keadaan mabuk 
  • Hubungan sosial sanggup terganggu 
  • Mengalami banyak sekali problem hukum

Penyalahgunaan dan Ketergantungan Zat Adiktif serta Obat Terlarang Penyalahgunaan dan Ketergantungan Zat Adiktif serta Obat Terlarang
image source: www(dot)ozassignmenthelp(dot)com(dot)au
Baca juga: Orientasi dalam Metode Ilmiah

Penyalahgunaan dan Ketergantungan Alkohol

DSM IV membedakan penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan alkohol
Penyalahgunaan ditujukan untuk seseorang yang mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dan berbahaya sehingga bisa membahayakan dirinya

Penyalahgunaan zat sanggup membuat banyak sekali problem kesehatan serius

Seseorang yang tergantung pada alkohol secara umum mempunyai simtom gangguan yang lebih parah, menyerupai toleransi atau putus zat

Menurut PPDGJ III sindrom ketergantungan yaitu suatu kelompok fenomena fisiologis, perilaku, dan kognitif akhir penggunaan zat atau golongan zat tertentu yang menerima prioritas lebih tinggi bagi individu tertentu ketimbang sikap yang pernah diunggulkan pada masa lalu

Berikut yaitu citra mengenai ketergantungan dari alkohol sesuai anutan dengan PPDGJ III:

  • Adanya cita-cita yang berpengaruh atau dorongan yang memaksa (kompulsi) untuk memakai zat
  • Kesulitan mengendalikan sikap memakai zat, perjuangan penghentian atau tingkat penggunaannya
  • Keadaan putus zat secara fisiologis
  • Adanya bukti toleransi berupa peningkatan takaran zat
  • Secara progresif mengabaikan alternatif menikmati kesenangan alasannya yaitu penggunaan zat psikoaltif yang lain
  • Terus memakai zat meskipun ia menyadari penggunaannya merugika kesehatan


Gambaran utama yang khas dari sindrom ketergantungan ialah cita-cita (sering amat kuat) untuk memakai obat psikoaktif, alkohol dan tembakau

Prevalensi Penyalahgunaan Alkohol dan Komorbiditas Gangguan Lain

Prevalensi penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol variatif:
  • Gender: Lebih dari 20 % kaum pria dan 8 % pada perempuan
  • Usia: Penggunaan alkohol terutama banyak terjadi dikalangan orang sampaumur seusia mahasiswa
  • Wilayah: Perbedaan antar wilayah membedakan kemungkinan untuk minum berlebihan
  • Etnisitas: Di Amerika Serikat para remaja dan orang sampaumur berkulit putih lebih mungkin menyalahgunakan alkohol
  • Tingkat pendidikan: Biasanya lebih sering dilakukan pada siswa yang tidak lulus SMU

Penyalahgunaan alkohol komorbid dengan beberapa gangguan berikut ini:
  • Gangguan kepribadian
  • Gangguan mood
  • Penggunaan obat-obatan lain
  • Skizofrenia
  • Gangguan anxietas
  • Bunuh diri

Perjalanan Gangguan

Penyalahgunaan alkohol awalnya hanya diawali dengan minum sosial yang kemudia berlanjut hingga dengan tidak sanggup dihentikan.

Kerugian Penyalahgunaan dan Ketergantungan Alkohol

Kerugian itu mencakup:
  • Bunuh diri
  • Kecelakaan kemudian lintas
  • Kejahatan kriminal: pembunuhan, pemerkosaan, mencuri
  • Perilaku membolos sekolah

Efek Jangka Pendek Alkohol

Berikut imbas jangka pendek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan alkohol :
  • Memperlambat metabolisme tubuh
  • Merangsang peningkatan emosi negatif
  • Mengganggu proses berpikir kompleks

Efek Jangka Panjang Alkohol

Berikut imbas jangka panjang yang ditimbulkan dari penyalahgunaan alkohol:
  • Malnutrisi pada tubuh
  • Sindrom amnestik yaitu suatu sindrom hilangnya memori yang parah atas banyak sekali bencana yang belum usang berselang maupun yang sudah usang terjadi
  • Sirosis hati atau kanker hati
  • Kerusakan kelenjar endokrin dan pankreas, gagal jantung, disfungsi ereksi, hipertensi, stroke, dan pemdarahan pembuluh kapiler
  • Sindrom alkohol fetal sehingga mengakibatkan bayi yang lahir retardasi mental dikala ibunya semasa hamil mengkonsumsi alkohol
  • Penyakit jantung koroner dan stroke

Nikotin dan Merokok

Menurut Davison dkk (2006) nikotin yaitu zat dalam tembakau yang mengakibatkan kecanduan. Zat tersebut merangsang banyak sekali reseptor nikotinik dalam otak

Prevalensi dan Konsekuensi Kesehatan

Tembakau menewaskan lebih banyak orang di Amerika dibandungkan dengan AIDS seperti:
  • Kecelakaan mobil
  • Kokain
  • Ganja
  • Heroin
  • Bunuh diri
  • Emfisema yaitu kanker laring dan esofagus
  • Penyakit kardiovaskuler

Konsekuensi Perokok Pasif

  • Non perokok sanggup menderita kerusakan paru-paru, kemungkinan permanen alasannya yaitu terpapar asap rokok dalam waktu yang lama
  • Para non perokok berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskuler
  • Bayi yang dilahirkan oleh para ibu yang merokok selama kehamilan lebih mungkin lahir secara prematur, mempunyai berat tubuh lahir rendah dan cacat lahir
  • Anak dari orangtua yang merokok lebih memungkinkan mengalami benjol jalan masuk pernafasan atas, bronkitis dan benjol pendengaran belahan dalam

Mariyuana

Mariyuana terdiri dari daun dan belahan atas bunga yang dikeringkan dan dihancurkan

Biasanya paling sering diisap, dikunyah, dipakai sebagai teh, atau dimakan dalam masakan yang dipanggang.

Efek Mariyuana

Efek Psikologis:
  • Perubahan cepat dalam emosi
  • Perhatian yang menumpul
  • Pikiran yang terpecah
  • Melemahnya memori

Efek Somatik:
  • Mata yang memerah dan gatal
  • Mulut dan kerongkongan kering
  • Nafsu makan meningkat
  • Berkurangnya tekanan pada mata
  • Meningkatkan tekanan darah

Efek Terapeutik:
  • Mengurangi rasa mual
  • Menghilangkan rasa sakit

Sedatif dan Stimulan

Sedatif: melambatkan banyak sekali kegiatan tubuh dan mengurangi responsivitasnya.

Jenis sedatif:
Opiat
Morfin
Heroin
Kodein

Sedatif sintesis:
Sekobarbital (Seconal)
Diazepam (Valium)

Sedatif Sintesis: berfungsi sebagai penenang supaya seseorang sanggup tidur atau menjadi rileks

Stimulan: Untuk meningkatkan keterjagaan dan kegiatan motorik.

Jenis stimulan:
Amfetamin
Kokain
Metamfetamin
Kokain

LSD dan Halusinogen

Salah satu imbas utama menjadikan halusinasi

Sekian artikel tentang Penyalahgunaan dan Ketergantungan Zat Adiktif serta Obat Terlarang. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Davison. dkk (2006). Psikologi Abnormal. Edisi ke 9. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perdasa 
  • Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (1993). Jakarta: Departemen Kesahatan RI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyalahgunaan Dan Ketergantungan Zat Adiktif Serta Obat Terlarang"

Post a Comment