Perilaku Seksual: Pengertian, Faktor Sikap Seksual Pranikah, Dan Bentuk Prilakunya

Perilaku Seksual: Pengertian, Faktor Perilaku Seksual Pranikah, dan Bentuk Prilakunya - Akhir-akhir ini kejahatan atau prilaku yang mengarah pada tindakan seksual sangat banyak. Maka dari itu akan membahas klarifikasi mengenai sikap seksual secara lengkap. Pembahasan pada artikel ini seputar tingkah laris seksual, pengertiannya dan faktor-faktornya, juga ada pembahasan yang mengarah pada prilaku seksual pranikah. Untuk lebih jelasnya silahkan ikuti kajian seksual di bawah ini dengan cermat.
akhir ini kejahatan atau prilaku yang mengarah pada tindakan seksual sangat banyak Perilaku Seksual: Pengertian, Faktor Perilaku Seksual Pranikah, dan Bentuk Prilakunya
Perilaku Seksual
Baca juga: Pengertian Keterikatan dan Karakteristiknya (Secure Attachment)

Pengertian Perilaku Seksual

Sarwono (2010) mendefinisikan sikap seksual yakni tingkah laris yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawar jenisnya maupun dengan sesama jenis. Perilaku ini jikalau dilakukan sebelum menikah atau dilakukan pada ketika pacaran maka disebut dengan sikap seksual pranikah. Bentuk- bentuk tingkah laris ini sanggup bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik, hingga berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Objek seksual sanggup berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri.

Lebih lanjut Sarwono (2010) rnengemukakan bahwa sikap seksual pada sampaumur dari beberapa hasil penelitian di banyak sekali negara adalah: pelukan dan pegangan tangan, berciuman, meraba payudara, meraba alat kelamin dan melaksanakan korelasi seks.

Makara sikap seksul pranikah sanggup diartikan sebagai tingkah laris yang bekerjasama dengan dorongan seksual dengan lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan sebelum adanya tali perkawinan yang sah baik secara aturan maupun agama. Adapun bentuk tingkah lakunya dimulai dari pegangan tangan berciuman, meraba payudara, meraba alat kelamin dan melaksanakan korelasi seks.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah

Perilaku seksual pada sampaumur berdasarkan Sarwono (2010) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual (libido seksualitas) remaja. Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laris seksual tertentu.

b. Akan tetapi penyaluran itu tidak sanggup segera dilakukan alasannya adanya penundaan usia perkawinan baik secara aturan oleh alasannya adanya undang-undang perihal perkawinan yang tetapkan batas usia menikah (sedikitnya 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk pria), maupun alasannya norma sosial yang makin usang makin menuntut persyaratan yang makin tinggi untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, dll).

c. Sementara usia kawin ditunda, norma-norma agama tetap berlaku. Seseorang dihentikan untuk melaksanakan korelasi seks sehelum menikah. Bahkan, larangannya berkembang lebih jauh kepada tingkah-tingkah laris yang lain menyerupai berciuman dan masaturbasi. Untuk sampaumur yang tidak sanggup menahan diri akan tardapat kecenderungan untuk melanggar seluruh larangan-larangan tersebut.

d. Kecenderungan pelanggaran makin meningkat oleh alasannya adanya penyebaran isu dan rangsangan seksual melalui media masa yang adanya teknologi canggih menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan menjiplak apa yang dilihat atau didengarnya dari media massa, khususnya alasannya mereka pada umumnya belum pernah mengetahui duduk perkara seksual secara lengkap dari orang tuanya.

e. Orang renta sendiri, baik alasannya ketidaktahuannya maupun alasannya sikapnya yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka terhadap anak. Malah, orang renta cenderung menciptakan jarak dengan anak dalam duduk perkara yang satu ini.

f. Di pihak lain, tidak sanggup diingkari lagi adanya kecenderungan pergaulan yang makin bebas antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Hal ini akhir berkembangnya tugas dan pendidikan perempuan sehingga kedudukan perempuan makin sejajar dengan pria.

Bentuk-bentuk Perilaku Seksual Pranikah

Menurut Sarwono (2010) bentuk-bentuk sikap seksual yang biasa dilakukan sampaumur mulai dari sikap seksual yang beresiko rendah hingga sikap seksual yang berisiko tinggi. Bentuk-bentuk sikap seksual itu diantaranya: perasaan tertarik dengan lawan jenis, berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, saling meraba bab badan yang sensitif, saling menempelkan alat kelamin, melaksanakan oral seks dan bersenggama.

Selain itu berdasarkan Sarwono (2010) sampaumur juga melaksanakan masturbasi untuk memenuhi hasrat seksualnya.Masturbasi dilakukan sampaumur alasannya tidak ingin melaksanakan kegiatan seksual dengan lawan jenisnya.

Berbagai sikap seksual pada sampaumur yang belum saatnya untuk melaksanakan korelasi seksual secara masuk akal antara lain:

a. Masturbasi atau Onani yaitu suatu kebiasaan jelek berupa manipulasi terhadap alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual untuk pemenuhan kenikmatan yang seringkali menyebabkan goncangan langsung dan emosi.

b. Berpacaran dengan banyak sekali sikap seksual yang ringan menyerupai sentuhan, pegangan tangan hingga pada ciuman dan sentuhan-sentuhan seks yang intinya yakni impian untuk menikmati dan memuaskan dorongan seksual.

c. Berbagai kegiatan yang mengarah pada pemuasan dorongan seksual yang intinya mengatakan tidak berhasilnya seseorang dalam mengendalikannya atau kegagalan untuk mengalihkan dorongan tersebut ke kegiatan lain yang bergotong-royong masih sanggup dikerjakan.

Berdasarkan uraian di atas, sanggup disimpulkan sikap seksual yang sering terjadi dilakukan sampaumur diantaranya : masturbasi atau onani, berpacaran dengan sentuhan yang ringan hingga yang berat menyerupai berpegangan, berciuman, memegang payudara atau alat kelamin, oral seks hingga bekerjasama intim dan banyak sekali kegiatan yang mengarah pada dorongan pemuasan seksual.

Sekian artikel Universitas Piskologi tentang Perilaku Seksual: Pengertian, Faktor Perilaku Seksual Pranikah, dan Bentuk Prilakunya. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perilaku Seksual: Pengertian, Faktor Sikap Seksual Pranikah, Dan Bentuk Prilakunya"

Post a Comment