Mengenal Perilaku, Pengertian Perilaku, Bentuk Perilaku, Mayoritas Perilaku, Dan Proses Terjadinya

Mengenal Perilaku, Pengertian Perilaku, Bentuk Perilaku, Dominan Perilaku, dan Proses Terjadinya - Setiap makhluk hidup niscaya bergerak walaupun lambat dan ada pula yang cepat. Sama halnya dengan insan bergerak, berprilaku, dalam melaksanakan suatu hal. Manusia di kehidupan sehariannya akan beraktivitas baik, bekerja, kuliah, bermain, dan sebagainya. Perilaku dalam artikel ini akan membahasnya secara mendalam. Psikologi yakni ilmu yang juga menelaah secara mendalam wacana perilaku. Kita akan mengenal lebih jauh ibarat apa prilaku itu dalam goresan pena di bawah ini.
 Setiap makhluk hidup niscaya bergerak walaupun lambat dan ada pula yang cepat Mengenal Perilaku, Pengertian Perilaku, Bentuk Perilaku, Dominan Perilaku, dan Proses Terjadinya
Perilaku (Behavior) Seseorang
Baca juga: Perilaku Seksual dan Mengenal Lebih Jauh Jenis Perilaku Seksual

Pengertian Perilaku

Dari segi biologis, sikap yakni suatu kegiatan atau acara organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Pada dasarnya semua makhluk hidup berperilaku. Sehingga yang dimaksud sikap insan yakni semua kegiatan atau acara manusia, baik yang sanggup diamati eksklusif atau yang tidak sanggup diamati oleh pihak luar. Menurut Skinner (dalam dewi, 2009), sikap merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus.

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, maka sikap sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang mendapatkan stimulus tersebut, dan belum sanggup diamati secara terperinci oleh orang lain.

b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan aktual atau terbuka. Respon terhadap stimulus ini sudah terperinci dalam bentuk tindakan atau praktek, yang sanggup dengan gampang dilihat oleh orang lain.

Perilaku insan sangatlah kompleks dan memiliki bentangan yang sangat luas.Bloom (dalam dewi, 2009) membagi sikap insan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:

1) Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi sehabis orang melaksanakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, Pengetahuan sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

a) Proses adopsi perilaku
Berdasarkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa sikap yang didasarkan pada pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak didasari pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi sikap baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses sebagai berikut:

(1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus terlebih dahulu

(2) Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus

(3) Evaluation yaitu menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya

(4) Adoption yaitu subjek telah berperilaku gres sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun demikian menurut penelitian selanjutnya, Rogers menyimpulkan bahwa perubahan sikap tidak selalu melalui proses-proses di atas.

2) Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif Pengetahuan yang tercakup di domain kognitif memiliki enam tingkatan:

a) Tahu (know)
Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini yakni mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari atau rangsang yang diterima.

b) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar wacana objek yang diketahui, dan sanggup menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau materi sanggup menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.

c) Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini sanggup diartikan sebagai pengunaan hukum-hukum, rumus, metode, dan prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.

d) Analisis (analysis)
Analisis yakni suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu terstruktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e) Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis yakni kemampuan untuk menyusun formulasi yang gres menurut formulasi-formulasi yang sudah ada.

f) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melaksanakan justifikasi atau evaluasi terhadap suatu objek atau materi.Penelitian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau memakai kriteriakriteria yang telah ada.Pengukuran pengetahuan sanggup dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan wacana isi materi yang ingin diukur dari responden.

2. Bentuk Perilaku

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka sikap sanggup dibedakan menjadi dua yaitu:

Perilaku tertutup yakni respon seseorang terhadap stimulus dakam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi belumbisa diamati secara terperinci oleh orang lain.

Perilaku terbuka yakni respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan aktual atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah terperinci dalam bentuk tindakan atau praktek (practice).

3. Domain Perilaku

Diatas telah dituliskan bahwa sikap merupakan bentuk respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang. Menurut Notoatmodjo faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku. Determinan sikap sanggup dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

b. Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominanyang mewarnai sikap seseorang.

4. Proses Tejadinya Perilaku

Penelitian Rogers mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi sikap gres (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakn:

a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu.

b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.

c. Evaluation (menimbang–nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya).Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

d. Trial, orang telah mulai mencoba sikap baru.

e. Adoption, subjek telah berperilaku gres sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Menurut Notoatmodjo apabila penerimaan sikap gres atau adopsi sikap melalui proses ibarat ini didasari oleh pengetanhuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka sikap tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting).

Sekian artikel Universitass Piskologi tentang Mengenal Perilaku, Pengertian Perilaku, Bentuk Perilaku, Dominan Perilaku, dan Proses Terjadinya. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Perilaku, Pengertian Perilaku, Bentuk Perilaku, Mayoritas Perilaku, Dan Proses Terjadinya"

Post a Comment