Prosedur Pengembilan Keputusan Dan Kepemimpinan Partisipatif

Prosedur Pengembilan Keputusan dan Kepemimpinan Partisipatif - Pembahasan dalam artikel psikologi ini yaitu perihal kepemimpinan partisipatif serta mekanisme dalam mengambil keputusan yang merupakan subyek yang menjembatani pendekatan kekuasaan dan pendekatan sikap dalam kepemimpinan.

Kepemimpinan Partisipatif

Melibatkan usaha-usaha manajer untuk mendorong dan memudahkan partisipasi orang lain dalam pengambilan keputusan yang penting. Mengikutsertakan orang lain dalam pengambilan keputusan seringkali merupakan potongan yang wajib bagi proses politis untuk memperoleh persetujuan atas keputusan dan implementasinya dalam organisasi.

Aspek kepemimpinan partisipatif mencakup:
  • Konsultasi 
  • Pengambilan keputusan bersama 
  • Pembagian kekuasaan 
  • Desentralisasi 
  • Manajemen yang demokratis 

Empat mekanisme umum dalam pengambilan keputusan:

Keputusan otokratis

Manajer menciptakan keputusan sendiri tanpa menanyakan pendapat atau saran dari orang lain dan orang-orang tersebut tidak mempunyai efek eksklusif terhadap keputusan itu, tidak ada partisipasi.

Konsultasi

Manajer menanyakan pendapat dan gagasan, kemudian mengambil keputusannya sendiri sesudah mempertimbangkan saran dan pendapat mereka dengan serius

Keputusan bersama

Manajer bertemu dengan orang lain untuk mendiskusikan dilema keputusan tersebut, dan mengambil keputusan bersama; manajer tidak mempunyai efek lagi terhadap keputusan terakhir ibarat juga partisipan lainnya

Pendelegasian

Manajer memperlihatkan otoritas dan tanggung jawab menciptakan keputusan kepada seseorang atau kelompok; manajer biasanya menyebutkan batas di mana pilihan simpulan harus berada, dan apakah persetujuan awal diharapkan sebelum keputusan itu sanggup diimplementasikan.
Prosedur Pengembilan Keputusan dan Kepemimpinan Partisipatif Prosedur Pengembilan Keputusan dan Kepemimpinan Partisipatif
image source: patrontechnology(dot)com
Baca juga: Fungsi Umum dalam Atensi

Keuntungan Potensial dari Partisipasi

Kualitas keputusan yang lebih tinggi

Prosedur Keputusan
  • Keputusan otokratis
  • Konsultasi
  • Keputusan bersama
  • Pendelegasian

Proses penjelasan
  • Memahami masalah
  • Pemecahan dilema integratif
  • Identifikasi dengan solusi
  • Keadilan prosedural

Potensi manfaat
  • Keputusan berkualitas tinggi
  • Keputusan dengan penerimaan tinggi
  • Kepuasan tinggi
  • Pengembangan keahlian

Variabel situasional
  • Pentingnya keputusan
  • Distribusi pengetahuan
  • Kesesuaian sasaran
  • Tekanan waktu
  • Trait dan nilai (value) anggota

Prosedur Pengembilan Keputusan dan Kepemimpinan Partisipatif Prosedur Pengembilan Keputusan dan Kepemimpinan Partisipatif

Penerimaaan keputusan dari partisipan

Partisipasi meningkatkan motivasi partisipan untuk penerapan hasil keputusan lebih efektif. Partisipasi juga memperlihatkan pemahaman yang lebih baik atas sifat dilema keputusan dan alasan mengapa alternatif tertentu diterima dan ditolak. Partisipan mendapat pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana sebuah keputusan kuat pada mereka, yang mungkin sanggup mengurangi ketakutan dan kecemasan yang tidak beralasan mengenainya. Dan pada akhirnya, kalau suatu keputusan yang dilakukan melalui proses partisipatif dianggap sah oleh sebagian besar anggota, hal tersebut sanggup menghasilkan tekanan sosial pada anggota yang segan melaksanakan potongan mereka dalam menerapkan keputusan.

Lebih banyak kepuasan pada proses pengambilan keputusan

Penelitian mengenai keadilan prosedural menemukan bahwa kesempatan untuk memperlihatkan pendapat dan pilihan sebelum keputusan dibuat, sanggup mempunyai efek yang menguntungkan tanpa melihat jumlah efek kasatmata yang dimiliki partisipan atas keputusan akhir. Orang akan lebih mungkin memandang bahwa mereka diperlakukan dengan bermartabat dan dihormati kalau mereka mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan pendapat dan pilihan perihal keputusan yang akan mempengaruhi mereka. Hasil yang dimungkinkan yaitu persepsi yang lebih besar atas keadilan prosedural dan kepuasan yang lebih besar terhadap proses keputusan.

Menunjang perkembangan keahlian dalam pengambilan keputusan

Pengalaman dalam membantu menciptakan suatu keputusan yang rumit sanggup meningkatkan perkembangan keahlian dan kepercayaan diri partisipan. Seberapa banyak potensi manfaat itu dicapai bergantung pada seberapa banyak keterlibatan partisipan dalam proses mendiagnosis penyebab masalah, menciptakan solusi yang mungkin, mengevaluasi solusi untuk mengidentifikasi yang terbaik, dan merencanakan penerapan keputusan tersebut. Partisipan yang terlibat dalam semua aspek proses keputusan mempunyai kesempatan untuk mencar ilmu lebih banyak daripada partisipan yang hanya berkontribusi pada satu aspek.

Pedoman Bagi Kepemimpinan Partisipatif

Mendiagnosis Situasi Keputusan

  • Evaluasi seberapa pentingnya keputusan tersebut
  • Identifikasi orang yang mempunyai pengetahuan atau keahlian yang relevan
  • Evaluasi kemungkinan kolaborasi oleh para partisipan
  • Evaluasi kemungkinan penerimaan tanpa partisipasi
  • Evaluasi apakah layak untuk mengadakan sebuah pertemuan

Mendorong Partisipasi

  • Mendorong orang untuk mengungkapkan kekhawatiran mereka
  • Jelaskan bahwa tawaran itu bersifat sementara
  • Catatlah ide-ide dan saran-saran
  • Carilah cara untuk membangun inspirasi dan saran
  • Berbicara secara taktis dalam mengungkapkan keprihatinan mengenai sebuah saran
  • Dengarkan pandangan yang bertentangan tanpa menjadi defensif
  • Berusahalah untuk memakai saran dan menghadapi keprihatinan
  • Perlihatkan penghargaan terhadap saran-saran.

Kepemimpinan partisipatif merupakan salah satu dari gaya kepemimpinan yang digunakan oleh individu-individu yang percaya, bahwa dengan kepercayaan atau kredibilitasnya sanggup memotivasi orang-orang dengan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, kepemimpinan partisipatif yaitu kepemimpinan yang memberi ruang dan tugas secara signifikan kepada para bawahan dalam menjalankan kegiatan proses pengambilan keputusan.

Ada beberapa unsur penting dalam membentuk kepemimpinan partisipatif, yaitu: konsultasi, pengambilan keputusan bersama, pembagian kekuasaan, desentralisasi, serta administrasi yang demokratis. Oleh karenanya, dalam konteks kepemimpinan partisipatif, beberapa hal yang perlu dikedepankan adalah, bahwa pemimpin yang mengedepankan nilai –nilai partisipatif harus mempunyai pendidikan dan pengalaman luas, mengayomi, paham terhadap hak dan wewenang, mawas diri, paham terhadap tujuan organisasi, bersikap wajar, obyektif dan bijaksana.

Kepemimpinan partisipatif dan demokratis (participative-democratic leadership) terdiri dari manajer dan karyawan yang bekerja bersama untuk mengambil keputusan. Riset telah menemukan bahwa partsipasi karyawan dalam keputusan tidak selalu sanggup meningkatkan efektivitas, tetapi biasanya meningkatkan kepuasan kerja. Banyak organisasi yang berhasil dalam memakai gaya kepemimpinan demokratis partisipatif. Para pemimpin lebih menghargai para bawahan dengan sifat-sifat khas yang dimilikinya, ibarat peka, fleksibilitas, keterampilan mendengarkan yang baik, dan empati.

Sekian artikel perihal Prosedur Pengembilan Keputusan dan Kepemimpinan Partisipatif. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Prosedur Pengembilan Keputusan Dan Kepemimpinan Partisipatif"

Post a Comment