Pengertian Dan Fungsi Utama Atensi Berdasarkan Para Ahli

Pengertian dan Fungsi Utama Atensi Menurut Para Ahli - Artikel psikologi ini membahas ihwal atensi dan kesadaran pada manusia. Definisi atensi dan kesadaran, proses-proses yang terjadi pada atensi dan kesadaran, gangguan atensi, serta kaitan atensi dan kesadaran dengan neurosains kognitif. Melalui artikel ini dibutuhkan sanggup mengenal dan memahami mengenai atensi dan kesadaran, proses-proses yang terjadi pada atensi dan kesadaran, gangguan atensi, serta kaitan atensi dan kesadaran dengan neurosains kognitif, serta sanggup memahami atensi dan kesadaran yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian dan Fungsi Utama Atensi Menurut Para Ahli Pengertian dan Fungsi Utama Atensi Menurut Para Ahli
image source: www(dot)spring(dott)org(dot)uk
Baca juga: Penjelasan Tentang Persepsi dan Proses Terbentuknya

Pengertian dan Proses Atensi - Kesadaran

Atensi yaitu cara-cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh indra, memori yang tersimpan, dan oleh proses-proses kognitif kita yang lain. (lihat gambar)

Atensi meliputi proses-proses sadar maupun bawah sadar → proses sadar relatif lebih gampang dipelajari, sementara proses bawah sadar lebih sulit alasannya yaitu tidak disadari oleh individu

Pengertian dan Fungsi Utama Atensi Menurut Para Ahli Pengertian dan Fungsi Utama Atensi Menurut Para Ahli

Penjelasan Gambar:

Misalnya ketika kita mencicipi sensasi memakan gado-gado untuk pertama kali (indra pengecap melaksanakan sensasi) kita teringat dengan jenis masakan serupa yang pernah kita makan sebelumnya yaitu pecel (memori) kita kemudian mulai membandingkan komposisi pecel dan gado-gado (proses berfikir) → kegiatan ini merupakan salah satu teladan terjadinya proses atensi dalam diri kita.

Kita lebih gampang mengingat informasi yang mendapat atensi kita ketimbang informasi yang kita abaikan. Contohnya, kita bisa mengingat informasi yang kita lihat di tv ketika kita menyimak dengan seksama (memberi antensi), sementara ketika kita melaksanakan kegiatan lain sembari menonton tv, atensi kita teralih dan kita tidak bisa mengingat informasi yang terdapat di tv.

Kesadaran meliputi perasaan ihwal apa yang disadari maupun isinya, yang darinya bisa kita gunakan untuk memfokuskan atensi. Oleh alasannya yaitu itulah atensi dan kesadaran membentuk dua sistem operasi yang kesannya tumpang tindih.

Dahulu psikolog yakin atensi sama dengan kesadaran, namun kini mereka menemukan bahwa sejumlah pemrosesan atensi yang aktif terhadap pemrosesan indrawi, informasi yang diingat-ingat dan informasi kognitif, bisa berjalan diluar kesadaran kita. Contoh: pada ketika ini anda sanggup menyetir sambil secara sadar melaksanakan kegiatan yang lain, misal mengobrol, meskipun hal ini tidak sanggup dilakukan kalau anda tidak sadar sepenuhnya.

Namun demikian, laba yang diperoleh dari atensi akan semakin besar kalau kita manjadikan proses-prosesnya disadari. Atensi yang disadari mengandung 3 tujuan bagi kognisi, yaitu:
  • Atensi membantu pemonitoran interaksi-interaksi kita dengan lingkungan. Melalui pemonitoran kita mempertahankan kesadaran ihwal seberapa baiknya kita menyesuaikan diri dengan lingkungan kita. Contoh, ketika kita berada dalam kelas, kita mempunyai kemampuan untuk bertahan duduk dan berperilaku berbeda menyerupai ketika kita sedang di tengah pesta. Hal itu terjadi alasannya yaitu kita memberi atensi pada situasi dan interaksi kita di tengah lingkungan.
  • Atensi membantu kita mengaitkan masa kemudian (memori) dan masa kini (pencerapan), menawarkan kita pemahaman ihwal kontinuitas pengalaman. Contoh, ketika menonton serial sinetron di tv, seseorang bisa mengaitkan kisah dari episode gres yang sedang ia tonton dengan episode sebelumnya alasannya yaitu ia memberi atensi terhadap sinetron tersebut.
  • Atensi membantu kita mengntrol dan merencanakan tindakan-tindakan ke depan. Kita sanggup melakukannya menurut informasi yang kita peroleh dari pemonitoran dan pengaitan memori masa kemudian dan pencerapan masa kini. Contoh: kita bisa melaksanakan kiprah yang diberikan oleh atasan kita.


Pemrosesan Ambang Sadar

Beberapa informasi yang berada di luar kesadaran alam sadar masih sanggup diakses alam sadar, minimal proses-proses kognitifnya. Informasi bagi pemrosesan kognitif yang letaknya diluar kesadaran alam-sadar ini bertempat di wilayah yang disebut ambang sadar.

Informasi ambang sadar meliputi memori-memori yang tersimpan namun tidak dipakai setiap waktu kecuali dibutuhkan. Contoh, kalau ditanya apakah anda bisa mengingat tatanan kamar tidur anda.

Informasi ambang sadar juga meliputi informasi pencerapan indrawi, contoh; pencerapan yang sedang dirasakan indera pendengaran anda ketika anda fokus membaca.

Pertandaan atau priming terjadi ketika pengenalan terhadap stimuli tertentu dipengaruhi oleh presentasi sebelumnya dari stimuli yang sama atau menyerupai (Neely).

Fenomena di ujung pengecap yaitu fenomena ketika kita mengalami kesulitan menarik informasi ambang sadar menuju kesadaran alam sadar.

Persepsi ambang sadar juga bisa ditemukan pada orang yang mengalami lesi di wilayah korteks visual. Biasanya pasien mengalami kondisi menyerupai kebutaan di area korteks tertentu yang terluka. Namun begitu, mereka masih bisa memperlihatkan fenomena penglihatan membuta yaitu sebuah kondisi yang penderita masih meiliki jejak kemampuan mempersepsi secara visual padahal area-area korteks visualnya mengalami kebutaan dan masih bisa merespin stimuli visual meskipun tidak memahami apa yang dipersepsinya.

Proses-proses Terkontrol versus Otomatis

Proses-proses terkontrol

  • Bisa diakses oleh kendali kesadaran bahkan mensyaratkan kontrol kesadaran itu sendiri.
  • Proses-proses ini dilakukan secara berkala.
  • Muncul secara berurutan, satu langkah pada satu waktu.
  • Contoh: proses mencar ilmu menyetir kendaraan beroda empat untuk pertama kali, seseorang akan mengerahkan kesadarannya untuk melaksanakan setiap langkah (memasukkan kunci, menstarter mobil, menyesuaikan posisi duduk, menekan pedal kopling, gas, rem, dsb) pada satu waktu.

Proses-proses otomatis

  • Tidak melibatkan kontrol kesadaran sedikitpun.
  • Umumnya proses ini dilakukan tanpa campur tangan kesadaran alam sadar.
  • Walaupun demikian anda sanggup menyadari kalau anda sedang melaksanakan hal tesebut.
  • Contohnya, seseorang yang sudah terbiasa menyetir mobil, maka ia akan menyetir secara otomatis

Ciri-ciri proses-proses otomatis:

  • Tersembunyi dari alam sadar
  • Tidak intensional

Otomatisasi: proses yang didalamnya terjadi perubahan mekanisme tindakan berubah dari sangat disadari menjadi relatif otomatis

Analisis yang mendalam terhadap kesalahan-kesalahan manusiawi dalam proses otomatis dan terkontrol menemukan bahwa kesalahan bisa diklasifikasikan menjadi dua:

1. Kekeliruan (mistakes): kesalahan menentukan suatu sasaran atau cara untuk mencapainya → biasanya melibatkan kesalahan di dalam proses-proses terkontrol yang disengaja

2. Kealpaan (slips): kesalahan melaksanakan cara yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan → biasanya kesalahan dalam proses-proses otomatis. Umumnya kealpaan muncul ketika dua kondisi ini muncul:

Kita keluar dari proses-proses rutin dan otomatis untuk melaksanakan proses-proses intensional terkontol yang itdak sempurna

Proses proses otomatis kita mengalami penginterupsian. Interupsi biasanya merupakan hasil dari kejadian atau data eksternal, namun terkadang juga hasil dari kejadian internal, menyerupai pikiran yang teralihkan.

Berikut ini jenis-jenis kealpaan yang berkaitan dengan proses-proses otomatis:
  • Kesalahan menangkap (captureerrors)
  • Terlupa (omissions)
  • Mengulang (perseverations)
  • Kesalahan deskripsi (description errors)
  • Kesalahan data (data driven errors)
  • Kesalahan aktivasi asosiatif (associative-activation errors)
  • Kesalahan alasannya yaitu hilangnya aktivasi (loss of activatin errors)

Habituasi dan Adaptasi

Habituasi yaitu kondisi yang kita menjadi terbiasa dengan sebuah stimulus sehingga secara sedikit demi sedikit kita makin kurang menawarkan perhatian padanya. Contohnya, ketika mendengarkan bunyi detik jam didalam kamar, sesudah mendengar bunyi detik jarum jam tersebut selama beberapa menit kita kemudian menjadi terbiasa dengan bunyi tersebut dan perlahan-lahan kurang memberi perhatian pada bunyi itu.

Dishabituasi yaitu lawan dari habituasi yaitu sebuah perubahan di dalam stimulus yang dikenal mendorong kita untuk mulai memperhatikan stimulus itu lagi. Kedua proses uini berjalan otomatis, tidak melibatkan upaya sadar sedikitpun.

Adaptasi indra yaitu berkurangnya atensi terhadap sebuah stimulus tetapi bukan alasannya yaitu keinginan dari kontrol alam sadar. Hal ini terjadi secara eksklusif didalam organ indera bukan di otak. Contoh: kita tidak sanggup memaksakan diri kita secara sadar untuk mencium amis badan kita sendiri, alasannya yaitu hidung kita sudah terhabituasi dengan amis tersebut.

Perbedaan antara Adaptasi Indera dan Habituasi

Dalam pembiasaan indra respon-respon berlangsung di dalam organ-organ indrawi
Dalam habituasi, respon-respon berlangsung di dalam otak (dan berkaitan dengan pembelajaran) → habituasi

Fungsi Atensi

Empat fungsi utama atensi:

1. Atensi terbagi

Kita mengalokasikan dengan bijak sumber-sumber daya atensi yang tersedia untuk mengoordinasikan pengerjaan lebih dari satu kiprah pada waktu bersamaan. Misalnya, kita berkendara sambil mendengarkan radio dan memakan camilan.

2. Kewaspadaan dan pendeteksian sinyal

Merupakan upaya seseorang untuk mengawasi sembari berusaha mendeteksi penampakan stimulus sasaran yang diinginkan.

Proses atensi yang mengatur pendeteksian sinyal sangat dipengaruhi oleh tingkat ekspektasi atau pengharapan akan kemunculan stimulus tertentu. Contoh, kita akan lebih waspada terhadap bunyi kentongan tukang bakso disaat kita sudah sangat lapar dan mengharapkan akan memakan bakso yang lezat.

3. Penelusuran

Penelusuran melibatkan pencarian sasaran secara aktif dengan segenap kemampuan kita, berbeda dengan kewaspadaan yang lebih pasif menunggu kemunculan stimulus.

Penelusuran sanggup menjadi sulit dengan adanya pengalih-pengalih, yaitu stimuli yang bukan sasaran yang mengalihkan atensi. Misalnya, kita ke toko buku dan mencari buku dengan judul tertentu, namun alasannya yaitu banyak sekali pilihan buku yang tersedia, kita menjadi sulit mencari buku yang kita inginkan.

Untuk mengatasi kesulitan akhir adanya pengalih-alih, kita mempunyai kemampuan untuk melaksanakan penelusuran ciri, contoh: apabila kita mempunyai kenalan yang kembar, kita sanggup membedakan mereka melalui ciri-ciri yang spesifik contohnya letak tahi lalat. Atau ketika mencari buku di toko buku, kita sanggup melaksanakan penelusuran dengan mengingat ciri-ciri buku yang kita inginkan, warna sampulnya, ukuran buku, tebal halaman, dll.

Namun problem sanggup muncul kalau sasaran yang kita cari tidak mempunyai ciri yang unik atau menonjol sedikitpun. Misalnya, kita menaiki bus, dan barang kita tertinggal di bus tersebut, kemudian kita mencari bus tersebut ke terminal dan menemukan puluhan bus yang serupa. Dalam kondisi ini, kita akan melaksanakan penelusuran konjugasi.

Dalam penelusuran konjugasi, kita akan melaksanakan pencarian menurut kombinasi khusus dari ciri-ciri. Misalnya, ketika menemui puluhan bus yang serupa di terminal, kita akan mencoba mencari bus dengan kombinasi ciri khusus yang telah kita ketahui, menyerupai apa joknya, wajah kondekturnya, dll.

Terdapat beberapa teori dalam penelusuran diantaranya:
  • Teori integrasi ciri
  • Teori kemiripan
  • Teori penelusuran terbimbing
  • Teori penyaring gerakan

4. Atensi selektif

Kita menentukan untuk mengikuti sejumlah stimuli dan mengabaikan stimuli-stimuli yang lain. Misalnya ketika sedang belajar, kita mengabaikan bunyi TV dan bunyi bawah umur yang sedang bermain di halaman.

Teori-teori Proses Atensi (Selektif)

Beberapa teori atensi selektif terdiri atas konsep ihwal penyaringan atensi atau dikenal sebagai teori leher botol.

Dalam teori-teori leher botol ini terdapat beberapa pendapat diantaranya:
  • Pendapat pertama: proses pemblokiran atau penekanan sinyal terjadi sesudah pencerapan indrawi (alat indra menangkap stimulus) sebelum terjadi pemrosesan persepsi. Contoh, ketika mendengarkan banyak sekali pembicaraan di kelas, indera pendengaran kita (pencerapan indrawi) akan menyeleksi percakapan mana yang ingin kita dengarkan.
  • Pendapat kedua: mekanisme tersebut terjadi sesudah pemrosesan persepsi. Contoh: ketika mendengarkan banyak sekali percakapan di kelas, meskipun indera pendengaran kita telah difokuskan untuk mendengar percakapan teman di depan kita, namun kita masih tetap bisa menyadari dan memberi perhatian ketika mendengar nama kita disebut oleh teman lain yang sedang berbincang-bincang jauh di belakang kita.

Sementara itu, Teori sumber daya atensi menjelaskan bahwa individu intinya memang sudah mempunyai sejumlah sumber daya atensi yang sudah pasti, yang dialokasikan sesuai kebutuhan. Misalnya, terdapat beberapa kiprah kuliah yang harus dikerjakan, maka individu tersebut akan mengalokasikan atensinya terhadap tugas-tugas tersebut sesuai kebutuhan.

Pada dasarnya kedua jenis teori (leher botol dan sumber daya atensi) mempunyai kekurangan masing-masing dalam menjelaskan proses atensi, namun kedua teori tersebut sanggup dipakai untuk saling melengkapi.

Sekian artikel tentang Pengertian dan Fungsi Utama Atensi Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Sternberg, R.J. 2008. Psikologi Kognitif edisi keempat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  • Solso, Robert.L., Otto H.Maclin, M. Kimberly Maclin. 2007. Psikologi Kognitif (edisi kedelapan). Jakarta :Erlangga

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Dan Fungsi Utama Atensi Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment